Tips Sehat untuk Anda
Bagian Pesawat yang Berisiko Tinggi Menularkan Covid-19
Saat Covid-19 mewabah, pesawat menjadi salah satu moda transportasi dengan risiko penularan yang cukup tinggi
TRIBUN-BALI.COM - Kekhawatiran penumpang pesawat terhadap penularan Covid-19 selama penerbangan memang tak bisa dipungkiri.
Pasalnya saat Covid-19 mewabah, pesawat menjadi salah satu moda transportasi dengan risiko penularan yang cukup tinggi.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa ada bagian dalam pesawat yang memiliki risiko tertinggi penularan Covid-19.
Dilansir TribunTravel dari laman The Sun, (Minggu (30/8/2020), studi yang dilakukan oleh Soonchunhyang University College of Medicine di Korea Selatan telah meneliti penerbangan evakuasi dari Milan ke Seoul pada 31 Maret 2020 lalu.
Penerbangan tersebut berlangsung saat Italia mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Rencananya penerbangan tersebut akan mengangkut 310, namun ada 11 penumpang dengan gejala Covid-19 yang dihentikan sebelum naik pesawat.
Sementara itu, 299 penumpang yang tersisa tidak hanya menerapkan social distancing, tapi juga diberikan masker N95 untuk dikenakan selama penerbangan.
Para penumpang hanya diperbolehkan melepas masker selama makan dan menggunakan toilet.
Setelah mendarat di Korea Selatan, seluruh penumpang diisolasi sendiri selama dua minggu.
Enam penumpang dinyatakan positif pada hari pertama karantina, meskipun tidak memiliki gejala.
Namun, seorang wanita dinyatakan positif Covid-19 pada hari terakhir isolasi, yang menunjukkan dia tertular saat penerbangan, dan dia terbukti menggunakan toilet di pesawat.
Studi yang berjudul 'Asymptomatic Transmission of SARS-CoV-2 on Evacuation Flight', menjelaskan dalam penerbangan dari Milan, Italia, ke Korea Selatan, dia mengenakan masker N95, kecuali saat menggunakan toilet.
Toilet digunakan bersama oleh penumpang yang duduk di dekatnya, termasuk pasien tanpa gejala.
"Dia duduk berjarak 3 baris dari pasien tanpa gejala. Mengingat dia tidak pergi keluar dan telah dikarantina sendiri selama 3 minggu sendirian di rumahnya di Italia sebelum penerbangan dan tidak menggunakan transportasi umum untuk sampai ke bandara, kemungkinan besar infeksi yang ditularkannya dalam penerbangan melalui kontak tidak langsung dengan pasien tanpa gejala." ungkap tulisan dalam studi Asymptomatic Transmission of SARS-CoV-2 on Evacuation Flight.
Studi tersebut juga menjelaskan berkat filter pesawat, kecil kemungkinan virus menyebar melalui udara.