Tentunya instrumen deposito sangat cocok bagi nasabah yang berniat untuk mempertahankan nominal dana yang dimiliki.
Nasabah juga harus lebih cerdik dalam mencermati tren bunga deposito di perbankan.
Sebab, ada juga bank-bank yang terkadang menawarkan bunga lebih tinggi dibandingkan pasar.
Misalnya saja, dalam data yang dihimpun Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia (BI) per Selasa (25/8/2020), beberapa bank memang menawarkan bunga deposito tinggi.
Misalnya, untuk tenor 1 bulan Bank Mayora dan Bank Mega bisa menawarkan bunga sebesar 5,5%.
Diikuti Bank Bukopin dengan bunga 5,25%. Lalu di tenor 12 bulan misalnya, Bank Bukopin bisa menawarkan bunga hingga 5,63%.
Namun tentunya, tingkat bunga tersebut sangat bergantung pada besaran nominal dana yang akan disimpan.
Kemudian, ada juga Bank Amar yang memiliki program spesial untuk nasabah dengan tawaran bunga sebesar 10% berbentuk tabungan digital, yang dirilis awal tahun 2020.
Direktur Utama Bank Amar Vishal Tulsian bilang pihaknya juga berencana melanjutkan program tersebut.
Tetapi segmen utamanya adalah nasabah UKM atau mikro.
"Dengan banyaknya permintaan dari nasabah. Kami akan melanjutkan program ini sambil memperkenalkan fitur baru bagi nasabah. Dengan memanfaatkan bunga berbunga dari produk simpanan ini," terangnya dalam Video Conference di Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Tapi perlu diketahui pula, menurut Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto, sifat dari penempatan dana deposito adalah untuk menjaga stabilitas dana tunai. Bukan untuk mencari keuntungan.
Nah, dalam situasi pandemi seperti sekarang menurutnya instrumen deposito masih sangat menarik.
"Karena saat ini yang dibutuhkan adalah dana tunai yang cukup, kalau bisa berlebih. Mudah untuk dicairkan. Ketika tujuannya untuk itu, tentu bunga tidak menjadi persoalan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/8/2020).
Sebab, berdasarkan sejarahnya tingkat dana di deposito memang selalu di bawah tingkat inflasi.