"Awalnya dia (S) ajak main keluar si NH, waktu pulang pada maghrib itu, bapaknya si perempuan tidak terima dan menyerahkan kepada kami (keluarga laki) untuk dikawinkan," kata Mahrun saat ditemui di Desa Pengenjek.
Mahrun sempat meminta agar pernikahan antara S dan NH tak dilangsungkan.
Namun, keluarga mempelai perempuan tetap ngotot.
"Kita sudah bilang baik-baik karena terlalu mudah, tapi dia (ayah NH) tetap ngotot, dan akan bertanggung jawab nanti jika terjadi apa-apa," kata Mahrun.
Pernikahan keponakannya itu tanpa sepengetahuan Kantor Urusan Agama (KUA) karena tak mau acara itu dibatalkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Remaja 15 dan 12 Tahun yang Dinikahkan karena Pulang Malam Baru Kenal 4 Hari"