Jangan sampai hal ini dirasakan oleh pembaca yang budiman.
Semoga Anda semua sehat selalu dengan mengikuti protokol kesehatan (Prokes) anjuran dari pemerintah.
Aspek PERAWATAN. Terpapar itu banyak terapi obat-obatan yang diberikan.
Mulai obat oral sampai injeksi. Obat oral 3 kali sehari seperti obat batuk dan antivirus serta antibiotik.
Untuk injeksi ada yang lewat intavena (saluran infus) seperti vitamin C dan antibiotik yang saat injeksi terasa perih vena saluran, istilah Bali-nya BULEN.
Injeksi yang paling menyakitkan adalah injeksi anti pembekuan darah yang disuntikan di perut sekitar pusat.
Dua kali sehari secara keliling posisinya di pusar.
Sakit luar biasa, terpadu dengan batuk maka akan menambah efek sakit perut. Jangan deh merasakan ini ya.
Aspek SOSIAL. Dengan terpapar saya dan keluarga otomatis terisolasi, tidak boleh berinteraksi dengan orang lain, termasuk anak-anak saya yang masih kecil.
Isolasi di rumah bersama saudaranya, karena istri terkadang menunggui saya di RS selama parah-parahnya.
Anak-anak terbuang di rumah. Untung ada kakak yang baik hati yang selalu mengirimkan makanan untuk pagi, siang, sore bagi anak-anak yang isolasi di rumah.
"Semoga TUHAN selalu memberkati kakak saya. Coba bayangkan jika pembaca yang budiman tak ada keluarga lain dan terpapar serta kondisi seperti ini ? Siapa yang akan memperhatikan anak-anak nantinya ? Sekali lagi JANGAN sampai terpapar ya,"imbaunya.
Aspek EKONOMI. Terawat atau istilah lazimnya isolasi selama 20 hari itupun kalau tidak ada penyakit penyerta plus 14 hari mandiri setelah perawatan di RS membuat saya tidak bisa bekerja.
Untung saya abdi negara yang sudah diberikan penghasilan tetap dan masih bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
Coba kalau bukan seperti itu, dan sebagai tulang punggung penghasilan keluarga ?