Pilkada Serentak

Putuskan Berkoalisi dengan PDIP Dukung Jaya-Wibawa di Pilkada Denpasar, Ini Alasan PKS

Penulis: Ragil Armando
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerahan dukungan kepada Jaya-Wibawa oleh Ketua DPD PKS Kota Denpasar, Ilham Ahmad kepada Calon Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa didampingi oleh Ketua DPW PKS Bali, H. Hilmun Nabi’ (paling kanan), dan Ketua Tim Pemenangan Jaya-Wibawa, Ketut Suteja Kumara (paling kiri) di di Hotel Grand Shanti, Denpasar, Senin (5/10/2020).

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Dukungan kepada pasangan nomor urut satu, I Gusti Ngurah Jayanegara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) di Pilkada Kota Denpasar terus saja mengalir.

Kini, giliran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang melabuhkan dukungannya ke duet tersebut.

Ini terlihat saat jajaran DPD PKS Kota Denpasar menyerahkan surat rekomendasi dukungan dari DPP PKS ke Jaya-Wibawa di Hotel Grand Shanti, Denpasar, Senin (5/10/2020).

Dalam penyerahan dukungan tersebut dihadiri langsung oleh Calon Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa yang didampingi oleh Ketua Tim Pemenangan Jaya-Wibawa, Ketut Suteja Kumara alias SUKU, dan beberapa petinggi PDIP Denpasar lainnya.

Ikut Rayakan HUT TNI ke-75, Waka Polres Badung Datangi Korem 163/Wirasatya

Ini Klasemen Liga Inggris, Manchester United Dekat Zona Degradasi, Liverpool Melorot Ke-5

4 Arti Mimpi Tentang Pocong, Tak Seseram Mimpinya, Ternyata Pertanda Kesuksesan

Dari PKS sendiri hadir jajaran PKS se-Kota Denpasar, dan Ketua DPW PKS Bali, H. Hilmun Nabi’.

Sedangkan, para kader PKS lainnya hadir secara virtual melalui aplikasi Zoom.

Ketua DPD PKS Kota Denpasar, Ilham Ahmad mengatakan bahwa dukungan kepada duet Jaya-Wibawa ini melalui proses komunikasi politik yang cukup panjang.

Pasalnya, saat itu pihaknya juga sempat melakukan penjajakan politik tidak saja dengan Jaya-Wibawa, tetapi juga dengan pasangan nomor urut dua, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara (Amerta).

“Perlu kami sampaikan bahwa ini merupakan proses rangkaian politik yang telah berjalan, jadi sebelumnya dari kedua pasangan calon Jaya-Wibawa dan Amerta melakukan komunikasi politik dengan Partai Keadilan Sejahtera,” kata dia.

Dirinya juga menceritakan bahwa hasil komunikasi dengan dua kubu tersebut dibawa ke jajaran PKS baik di level DPD hingga DPP. Dari hasil rapat internal tersebut jajaran PKS sepakat untuk merapat ke Jaya-Wibawa.

“Dari komunikasi itu, kita diinternal melakukan komunikasi antara kader di bawah, jajaran DPD, DPW, dan DPP PKS, dengan konsep yang ditawarkan kami memutuskan untuk mendukung pasangan calon nomor satu, Jaya-Wibawa,” paparnya.

Mengenai alasan ke Jaya-Wibawa sendiri, Ilham sapaan akrabnya menjelaskan bahwa PKS memiliki visi dan misi yang sama dengan Jaya-Wibawa dalam membangun Kota Denpasar yakni konsep menyama-braya.

 Ia berharap Jaya-Wibawa apabila terpilih dapat menjalankan tugasnya untuk membangun dan memajukan Kota Denpasar dengan semangat menyama-braya tersebut.

“Yang paling utama adalah konsep menyama-braya yang merupakan tradisi turun-temurun di Bali, yang kebetulan juga kami asli Bali, dari Sanglah, dan orang tua dari Bale Agung yang perlu kita bangkitkan kembali dan jalankan dengan konsep menyama-braya,” akunya.

Terlibat Kecelakaan dengan Dagang Sate di Klungkung, Jro Mangku Meninggal Alami Cedera Kepala Berat

Termasuk Gianyar dan Karangasem, Berikut Daftar 62 Daerah Berstatus Zona Merah Covid-19 di Indonesia

Paulo Sergio Akhiri Kontrak di Bali United, Yabes Tanuri: Terima Kasih

“Diberikan kesehatan oleh Allah Subhanahu Wata’ala dan tentunya kita berharap dengan dukungan yang diberikan oleh DPD PKS Kota Denpasar ini semakin memuluskan pasangan calon Jaya-Wibawa untuk memimpin Kota Denpasar. Mudah-mudahan pasangan ini diberikan kemudahan untuk semakin memajukan Kota Denpasar,” imbuhnya.

Sedangkan, Ketua DPW PKS Bali, H. Hilmun Nabi’ mengakui bahwa pihaknya cukup terlambat menentukan sikapnya di Pilkada Kota Denpasar.

Hal ini berbeda dengan di Pilkada Karangasem dan Jembrana yang mana PKS telah menetukan sikapnya lebih dahulu.

“Memang komunikasi politik kami terlambat, tapi kami tidak punya kursi cukup tahu diri lah, kami memang nunggu ajakan dari paslon,” aku Hilmun.

Hilmun juga tidak menampik bahwa dukungan kepada Jaya-Wibawa sendiri ibarat CLBK atau Cinta Lama Bersemi Kembali.

Pasalnya, saat Pilkada Kota Denpasar 2010 sendiri, PKS juga berkoalisi dengan PDIP mengusung duet Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jayanegara (Dharmanegara) saat itu.

“Ya, betul koalisi kami dengan PDIP bukan yang pertama kali, dulu 2010 saat mengusung Rai Mantra-Jayanegara itu kita mendukung, apalagi ini kami didatangi langsung oleh beliau,” paparnya.

Mantan Anggota DPRD Kota Denpasar ini juga mengaku mengapresisasi ajakan Jaya-Wibawa untuk bersama-sama membangun Kota Denpasar.

Ia mengatakan bahwa dukungan PKS kepada Jaya-Wibawa semakin memperkuat semangat menyama-braya yang digelorakan oleh pasangan tersebut.

Apalagi, Hilmun mengaku bahwa PKS sendiri merupakan partai yang merepresentasikan umat Islam dan kaum urban pendatang di ibukota Provinsi Bali ini.

“Ini suatu kebahagiaan kami diajak bergabung dengan paslon ini. Ini untuk menunjukkan konsep menyama-braya yang disampaikan benar-benar riil, bagaimanapun juga PKS ini representasi dari pemilih Muslim, pemilih pendatang, dengan paslon mendekat ke kami ini suatu apresiasi kami,” paparnya.

Bahkan, pihaknya menegaskan akan mengerahkan seluruh kekuatan dari para kader dan simpatisan PKS untuk memenangkan duet Jaya-Wibawa.

Ia mengatakan bahwa modal PKS untuk memenangkan Jaya-Wibawa sendiri tidak sedikit, yakni suara sebanyak 13.800 saat Pileg 2019 lalu.

“Artinya kami selaku pendukung punya kewajiban untuk memenangkan Jaya-Wibawa ini, tentu harapan kami, 13.800 yang kemarin mendukung PKS di Denpasar bisa suaranya bulat ke Jaya-Wibawa, itulah tugas kami untuk mempromosikan Jaya-Wibawa menjadi Walikota Denpasar,” tegasnya.

Mengenai alasan tidak merapat ke Amerta sendiri, Hilmun tidak mau menjawab secara gambling.

“Karena ada beberapa faktor yang tidak bisa saya jelaskan di sini. Yang jelas keduanya merupakan yang generasi yang terbaik yang dimiliki oleh Kota Denpasar. Tetapi kami tidak bisa memilih keduanya. Tapi kami pilih yang terbaik diantara terbaik,” tukasnya. (*)

Berita Terkini