Hal ini dapat menjadi pemicu dan motivasi para petani kakao di Jembrana untuk terus berupaya meningkatkan produktivitas, produksi usaha tani kakaonya.
Baca juga: 20 Tahun Terpisah sejak Kerusuhan Ambon, Dua Gadis Kembar ini Dipertemukan via Aplikasi TikTok
Tentu saja, melalui budidaya yang lebih baik (Good Agriculture Practice) serta komitmen untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produknya.
“Di samping itu kita mendorong KSS untuk melakukan peningkatan kuantitas dan kualitas produk kakao yang dieksport ke depan tidak hanya produk biji fermentasi tetapi juga dalam bentuk Nibs, Bubuk, Butter serta produk olahan lainnya,” bebernya. (*)