MotoGP

Ditinggal Mati Ayahnya, Rossi Untuk Morbidelli: Jika Kau Butuh Sesuatu, Saya Selalu Ada di Sini

Editor: M. Firdian Sani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Valentino Rossi (kiri) dan muridnya yaitu Franco Morbidelli (kanan) saat menjalani tes pramusim di Sirkuit Sepang.

TRIBUN-BALI.COM - Di balik aura tenang yang dipancarkan Franco Morbidelli, ada sebuah tragedi yang pernah menimpa dirinya pada masa muda.

Franco Morbidelli tengah menikmati pencapaian tertinggi secara pribadi setelah mencetak kemenangan pertamanya di kelas utama pada MotoGP 2020.

Dua kemenangan bahkan telah direngkuh Franco Morbidelli pada MotoGP 2020 yaitu pada seri ke-6 GP San Marino dan seri ke-11 GP Teruel.

Bersama rekan setim di Petronas Yamaha SRT yaitu Fabio Quartararo, Morbidelli menjadi pembalap MotoGP yang mampu menang lebih dari satu kali pada musim ini.

Baca juga: Rerebutkan Titel Kelas Ringan UFC, Tony Ferguson Siap Lumpuhkan Dustin Poirier

Karier Morbidelli pada ajang balap motor dipenuhi lika-liku.

Dilansir Tribun Bali dari BolaSport.com dikutip Motorsport, ayah Franco Morbidelli yaitu Livio kesulitan untuk mendukung karier putranya itu sebaga pembalap.

Titik terang didapat Livio setelah dia mendapat nasihat dari temannya sesama eks pembalap, Graziano Rossi, untuk pindah ke Tavullia.

Graziano, ayah Valentino Rossi, mengatakan bahwa Morbidelli bisa berlatih di Cavallara, cikal bakal motor ranch yang kini menjadi pusat latihan akademi VR46.

Franco Morbidelli mulai menunjukkan bakatnya sebagai pembalap.

Kontrak pembinaan bersama tim MotoGP, Pramac D'Antin, diteken Morbidelli saat usianya masih 11 tahun.

Sayang, kesepakatan itu batal di tengah jalan.

Kesulitan finansial membuat Morbidelli gagal menembus kejuaraan CEV 125cc yang merupakan batu loncatan untuk tampil pada ajang grand prix.

Morbidelli harus berjuang melalui jalan lain yaitu Kejuaraan Eropa Superstock 600.

Baca juga: Petarung Ini Pantas jadi Lawan Khabib Nurmagomedov Jika Memutuskan Kembali Adu Jotos di Oktagon

Perjalanan hidup Morbidelli kembali mendapat tantangan besar ketika ayahnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada Januari 2013.

Morbidelli, yang saat itu sudah menjadi anak didik Rossi, mendapat uluran tangan dari sang mentor untuk keluar dari periode sulit.

"Rossi adalah orang yang paling saya kagumi dan saya berutang banyak kepadanya," kata Morbidelli, dilansir dari Corriere della Sera via Corsedimoto.

"Setelah ayah saya meninggal, Rossi memanggil saya ke sebuah ruangan dan berkata akan selalu siap membantu jika saya membutuhkannya."

"Dia telah melatih saya, membantu saya, dan menginspirasi saya," ucap pembalap berdarah Italia-Brasil itu menambahkan.

Karier Franco Morbidelli semakin terbantu ketika akademi pembalap VR46 diresmikan oleh Rossi pada 2014.

Berbekal gelar juara Kejuaraan Eropa Superstock 600 pada 2013, Morbidelli berhasil begabung dengan tim Italtrans untuk tampil di kelas Moto2 pada musim 2014.

Sejak saat itu Morbidelli terus menelurkan prestasi.

Baca juga: PSSI Sulit Kabulkan Satu Permintaan Shin Tae-yong Ini

Morbidelli menjadi pembalap akademi VR46 pertama yang sukses menjadi juara dunia ketika memenangi ajang Moto2 pada 2017.

Franky demikian dia bisa dipanggil juga menjadi pembalap besutan Rossi pertama yang mampu meraih kemenangan pada kelas MotoGP.

Morbidelli akan menjadi rekan setim Rossi setelah The Doctor resmi bergabung dengan Petronas Yamaha SRT pada musim depan. (*) 

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Janji Valentino Rossi yang Kuatkan Franco Morbidelli Usai Ditinggal Mati Sang Ayah

Berita Terkini