Baru Berusia 1 Tahun tapi Kini Stafsus Milenial Jokowi Diminta Bubar, Ini Penyebabnya

Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf khusus Presiden Joko Widodo yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Maruf, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar dan Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia menjawab pertanyaan wartawan saat diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019).

4. Angkie Yudistia - (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tunarungu)

5. Gracia Billy Yosaphat Membrasar - (Pemuda asal Papua, peraih beasiswa kuliah di Oxford)

6. Aminuddin Ma'ruf - (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII)

7. Andi Taufan Garuda (mengundurkan diri) - (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha)

Minim prestasi

Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai, sejauh ini, stafsus milenial dinilai masih minim prestasi.

Alih-alih prestasi, yang lebih banyak mengemuka dari stafsus milenial justru konflik kepentingan.

"Dalam setahun ini nyaris kita tidak disuguhkan prestasi yang dilakukan oleh stafsus milenial, yang lebih mengemuka adalah kecenderungan conflict of interest," kata Adi kepada Kompas.com, Senin (2/11/2020).

Adi mencontohkan kasus yang sempat melibatkan salah satu stafsus milenial, Adamas Belva Delvara.

April lalu, muncul polemik mengenai terpilihnya Ruang Guru, perusahaan start-up yang didirikan dan dipimpin Belva, sebagai mitra program Kartu Prakerja.

Banyak pihak menilai bahwa hal ini berpotensi menjadi konflik kepentingan.

Akhirnya, pada 21 April, Belva resmi mengundurkan diri sebagai stafsus milenial.

Adi juga menyinggung adanya stafsus milenial yang sempat membuat pernyataan kontroversial sampai dianggap sebagai buzzer pemerintah.

"Mestinya stafsus itu memposisikan dirinya sebagai negarawan, sebagai jubir negara yang sedikit pun tidak boleh ada kesalahan apa-apa," ujar dia.

Menurut Adi, sebelum ditunjuk mendampingi presiden, bisa jadi stafsus milenial memiliki kehebatan di bidang masing-masing.

Halaman
123

Berita Terkini