Serba serbi

Nunas Tamba, Begini Prosesi dan Upakara Melukat di Pura Campuhan Windhu Segara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pura Campuhan Windhu Segara, Padang Galak, Kesiman, Denpasar, Bali

Setelah itu, baru kemudian pejati pertama dibawa ke linggih Ida Bhatara Wisnu atau Dewa Wisnu, karena di sana ada penglukatan dasa mala.

Baca juga: Tingkat Hunian Pasien Covid-19 di RSUP Sanglah Mulai Terkendali, Rata-rata 40 Persen

Baca juga: Cerita Perempuan Pegawai SPBU di Benoa, Detik-detik Pria Todongkan Pistol, Hingga Lari Kocar Kacir

Baca juga: Pakar Epidemiologi Unair Sebut Kedisiplinan 3M Jadi Keharusan untuk Putus Penyebaran Covid-19

“Selain membawa pejati, pamedek juga membawa klungah nyuh gading. Satu klungah untuk satu orang. Sementara pejati bisa dipakai bersama-sama, tapi klungkah khusus per orang,” jelasnya.

Setelah dilukat dengan mantra lengkap oleh Ida Rsi Istri, baru pemangku ngelukat dengan klungah nyuh gading ini.

Kemudian pamedek diajak ke campuhan di bawah, yakni pertemuan air sungai dan laut untuk melukat selanjutnya.

“Di sanalah (campuhan), dibersihkan semua dari atas di bawah. Terkadang memang ombaknya besar, tapi kadang juga ombaknya bersahabat,” sebutnya.

Setelah itu baru naik, dan turun ke beji ke bawah.

Kembali lagi, di beji ini menghaturkan canang karena ada pelinggih Siwa Budha, pelinggih Dewi Ku Am Im serta Ida Rambut Sedana.

“Pemangku akan mengawal jalannya prosesi. Lalu melukat di panca tirta dan sapta sindu,” sebutnya.

Sapta sindu ini, jelas dia, diyakini merupakan air dari sungai gangga, saraswati, dan beberapa sungai suci lainnya ada di sana.

Setelah dari sana, pamedek berganti pakaian memakai baju dan kamen yang baru kemudian duduk di penataran.

Di penataran ini, kembali dikawal oleh pemangku prosesinya.

“Nah pejati kedua dihaturkan di penataran,” sebutnya.

Setelah selesai pengayaban, pamedek dipersilahkan sembahyang. Lalu nunas tirta dan bija.

Prosesi selanjutnya, ke gedong ibu dan sembahyang di sana.

“Kalau orang Jawa dia akan menyembah Ratu Pantai Selatan, sementara kalau umat Bali akan menyembah Ratu Ayu Manik Segara,” jelas Jro mangku.

Halaman
123

Berita Terkini