Mengaku terima uang Rp 200 juta
Penemu batu yang diduga meteor tersebut adalah Josua Hutaglung (33) warga Dusun Sutahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu (18/11/2020), ia mengaku tak pernah tahu jika batu yang menimpa rumahnya dihargai miliaran rupiah.
Tapi ia membenarkan jika telah menjual potongan batu yang disebut meteor tersebut dengan harga Rp 200 juta kepada warga negara asing yang menghubunginya sekitar tiga pekan yang lalu.
"Saya tidak tahu, kalau batu itu terjual dengan harga segitu. Karena saya hanya menjual batu sekitar Rp 200 juta lebih. Sekitar segitu. Untuk pastinya, biarlah menjadi rahasia saya," kata Josua.
Ia bercerita setelah batu meteor miliknya viral di media sosial, seorang pria yang benama Jared Collins warga negara asing yang tinggal di Bali menghubunginya melalui pesan messenger Facebook.
Saat itu, Jared mengatakan berminta atas batu tersebut dan akan datang ke rumah Jared.
Awalnya Josua mengaku ragu.
Namun ternyata Jared benar-benar datang ke Tapanuli Selatan dan melihat batu temuannya.
Kemudian Janed membayarnya batu meteor seberat Rp 1,7 kilogram dengan harga Rp 200 juta.
Menurut Josua tidak semua batu ia jual ke Jared.
Sebagian batu digunakan untuk mainan anak-anaknya di rumah serta dibagikan ke beberapa kerabatnya.
"Yang saya jual tidak semua, hanya serpihannya saja. Soalnya sebelumnya batu itu juga sudah pecah, dan jadi mainan anak-anak di rumah. Beratnya yang dibawa sekitar 1,7 kilogram," kata Josua.
Sisanya, menurut Josua, telah dibagi-bagi ke sanak keluarga.
"Saya sendiri dapat lima gram, selebihnya saya bagi-bagi ke sanak keluarga. Ada yang dibuat batu cincin," jelasnya.