Penanganan Covid

Konjen Zhu Sebut Warga Tiongkok Tak Sabar Berlibur ke Bali Saat Hari Raya Imlek, Ini Jawaban Cok Ace

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana
Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengadakan rapat virtual dengan Konsul Jendral Tiongkok untuk Bali, Zhu Xinglong, Selasa (24/11/2020)

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Masyarakat Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dikabarkan sudah tak sabar ingin berlibur ke Bali, baik untuk berwisata maupun melakukan pernikahan.

Mereka pun berharap pada Hari Raya Imlek tahun depan lalulintas pariwisata antara Indonesia dan Tiongkok sudah bisa dibuka.

Hal tersebut disampaikan Konsul Jendral Tiongkok untuk Bali, Zhu Xinglong, saat rapat virtual bersama dengan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) di Denpasar, Selasa (24/11).

"Ya masyarakat Tiongkok sudah ingin sekali berlibur ke Bali. Mudah-mudahan pada Imlek tahun depan lalulintas pariwisata Indonesia dan Tiongkok sudah dibuka. Namun (harus) tetap melihat kondisi yang berkembang saat itu," kata Zhu.

Berkaitan dengan pembukaan pariwisata, Zhu mengatakan bahwa terdapat beberapa hal yang harus disepakati.

Ini terkait penanganan Covid-19 dan penerapaan protokol kesehatan.

Kesepakatan pertama adalah pengakuan antarnegara terkait hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR), baik saat berangkat ke negara tujuan maupun kembali lagi ke negara asal.

Kedua, masing-masing negara harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam menerima wisata asing.

Ketentuan protokol kesehatan saat tiba di negara kunjungan dan kembali ke negara asal harus benar-benar disepakati.

Melalui upaya itu, para wisatawan merasa aman dan tenang saat berwisata.

"Dengan hal tersebut, maka kenyamanan dalam beriwisata akan sangatbdirasakan oleh masyarakat," katanya.

Sejalan dengan itu, Zhu mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dalam penanganan pandemi Covid-19. Begitu juga upaya membuka pariwisata untuk domestik.

Ia mengatakan bahwa di Tiongkok sendiri pariwisata domestik sudah kembali berjalan seperti semula dan sampai saat ini tidak ada kasus positif akibat lalulintas pariwisata.

Sedangkan terkait membuka kembali untuk pariwisata internasional dan kunjungan warga Tiongkok ke luar negeri, sampai saat ini masih menjadi pertimbangan pemerintah setempat.

Zhu menegaskan, semua itu tergatung dari kesiapan dan keadaan kasus pandemi Covid-19 di masing-masing negara.

Siap Terima Wisman

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), menilai hubungan Bali dan Tiongkok memang tidak sebatas dagang maupun pariwisata semata, melainkan juga dalam hal budaya yang sampai saat ini masih berkembang di tengah-tengah masyarakat.

Semenjak Tiongkok dilanda pandemi Covid-19 pada awal Februari 2020, Bali menutup penerbangan untuk semua wisatawan internasional.

Hal tersebut berdampak pada ekonomi Bali yang bergantung pada pariwisata.

Selama sembilan bulan dilanda pandemi Covid-19, Cok Ace menuturkan bahwa kondisi ekonomi Bali sangat terpuruk.

Namun saat ini berangsur-angsur mulai membaik terutama saat penerbangan domestik kembali dibuka.

Terlebih sejak dilanda pandemi Covid-19, Pemprov Bali berusaha melakukan penanganan terbaik, baik dari segi fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas karantina sampai pada fasilitas penyediaan rapid test dan PCR/swab test.

Panglingsir Puri Ubud itu menegaskan, sampai saat ini kondisi di Bali berangsur-angsur membaik dalam penanganan Covid-19.

Hal itu dikarenakan Pemprov Bali bersama pemangku kepentingan pariwisata secara konsisten dan gencar untuk melakukan standar protokol kesehatan di seluruh aspek, baik akomodasi perhotelan, kawasan wisatawan, transportasi, kuliner maupun wisata perbelanjaan.

"Apalabila kesiapan standar protokol kesehatan ini mampu diterapkan oleh seluruh masyarakat Bali, maka Bali siap seutuhnya untuk menyambut kembali para wisatawan mancanegara," kata Cok Ace yang juga Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali itu.

Untuk itu, ia berharap Tiongkok dapat melihat kesiapan-kesiapan penerapan protokol kesehatan yang ada di Bali.

Melalui cara itu, kepercayaan masyarakat Tiongkok untuk berkunjung ke Bali akan tumbuh kembali.

Kasus Melandai

Cok Ace sangat yakin kepercayaan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatwan domestik (wisdom) untuk berlibur ke Bali akan segera tumbuh lagi.

Terlebih melihat perkembangan Covid-19 di Bali yang relatif landai sejak beberapa pekan ini. Kasus sembuh pun terus meningkat.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Selasa (24/11), jumlah kumulatif pasien Covid-19 yang telah sembuh sebanyak 12.260 orang. Rinciannya, 12.233 WNI dan 27 WNA.

“Yang artinya hari ini (kemarin, red) terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 105 orang,” kata Sekda sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Bali, I Dewa Made Indra, kemarin.

Adapun jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di Bali sebanyak 13.442 orang, dengan rincian 13.411 WNI dan 31 WNA. Kemarin terdapat penambahan kasus positif sebanyak 111 orang.

Untuk jumlah kumulatif pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 767 orang dengan rincian 766 WNI dan 1 WNA.

Terdapat penambahan pasien yang dirawat sebanyak 5 orang, yang tersebar dalam perawatan di 17 RS rujukan, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, dan BPK Pering.

Lalu untuk jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 yang meninggal sebanyak 415 orang dengan rincian, 412 WNI dan 3 WNA. Yang artinya, hari terdapat penambahan pasien yang meninggal dunia sejumlah 1 orang.

Adapun rincian dari kasus terkonfirmasi positif tersebut terdiri dari 8 Kabupaten dan 1 Kota yang ada di Provinsi Bali.

Kabupaten Jembrana 16, Tabanan 20 orang, Badung 12 orang, Kota Denpasar 13 orang, Gianyar 18 orang, Bangli 2 orang, Klungkung 4 orang, Karangasem 21 orang dan Buleleng 5 orang.

“Pulihnya kesehatan masyarakat dari wabah Covid-19 merupakan tanda akan segera pulihnya perekonomian yang sebelumnya anjlok akibat pariwisata yang mengalami dampak sangat besar. Pengendalian dan pencegahan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Untuk itu mari bersama kita terapkan protokol kesehatan,” kata Dewa Indra. (sui/sar)

Catatan redaksi:

Tribun Network mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (wajib mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak).


Berita Terkini