Misalnya, hubungan yang buruk dengan orang tua atau anggota keluarga, kurang berprestasi atau ketidakpuasan nyata dengan pekerjaan, atau lingkaran pertemanan.
Pacaran seperti alat untuk lari dari stres kehidupan yang melanda.
Sekali lagi, stres yang dipicu oleh perpisahan ini sama sekali tidak terkait dengan mantan.
Selesaikan masalah pribadi sebelum terlibat dalam hubungan baru, dengan cara itu kamu akan selalu memiliki sesuatu (atau seseorang) untuk dipegang saat keadaan menjadi sulit.
Baca juga: Trik Masak Daging Empuk dan Lembut, Tidak Sampai Satu Jam
Baca juga: Promo Indomaret 3 Desember 2020, Diskon Minyak Goreng, Mi Instan, Susu dan Tambah Rp 1.000 Dapat 2
3. Ego yang Cedera
Putus cinta menyebabkan timbulnya perasaan dicampakkan.
Hal ini pada gilirannya membuat kerusakan besar pada ego seseorang.
Siapa yang tidak terluka ketika kekasih sudah tak menginginkan mereka lagi?
Itu menjengkelkan dan harga diri biasanya bisa turun.
Ketahuilah bahwa nilai dalam dirimu tidak ditentukan oleh orang-orang sekitar, jangan sampai putus cinta mengurangi caramu memandang diri sendiri.
4. Merasa Tak Cukup Menarik
Setelah putus cinta, pikiran seseorang cenderung pergi ke tempat yang buruk untuk mencari alasan mengapa mereka ditinggalkan.
Tanpa mencari opini kedua, orang cenderung berpikir bahwa itu karena penampilan atau kepribadian yang menyebabkan mantan memutuskan hubungan.
Nah, jangan sampai ini membuatmu semakin rendah dan tak percaya diri.
Belajar untuk lebih mencintai diri sendiri dan temukan semua hal hebat tentangmu.