Setelah Liburan dari Yogya, 30 Guru MAN 22 Jakarta Positif Covid-19, Ini Kondisi Mereka

Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAN 22 JAkarta disterilisasi karena klaster Covid-19, Jumat (4/12/2020). 30 guru di sekolah itu positif virus corona usai berlibur dari Yogyakarta.

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Setelah 30 gurunya positif tertular Covid-19, penutupan MAN 22 Jakarta diperpanjang. 

Selama penutupan, MAN 22 Jakarta secara berkelanjutan akan dilakukan penyemprotan dan disinfeksi. 

Kendati demikian, Kepala Sekolah MAN 22 Jakarta Usman Ali belum dapat memastikan sampai kapan lembaga pendidikannya tersebut akan ditutup. 

Adapun penutupan dilakukan sejak Senin (30/11/2020) atau setelah diketahui adanya guru terpapar Covid-19 seusai berwisata ke Yogyakarta.

Diperpanjangnya sterilisasi kata Usman Ali lantaran pihak sekolah mengikuti jumlah tracing yang semakin diperluas.

Gerbang pintu MAN 22 Jakarta ditutup karena tengah sterilisasi Covid-19, Jumat (4/12/2020) (Warta Kota/Desy Selviany)

Pihaknya masih menunggu hasil uji swab seluruh pihak yang ditracing keluar.

Saat ini, kata dia, masih ada tiga uji swab lagi yang hasilnya belum keluar.

"Belum tentu buka Senin depan. Karena kami menunggu sampai seluruh hasil uji Covid-19 keluar," katanya saat dihubungi, Jumat (4/12/2020).

Bagaimana Kondisi 30 Guru yang terpapar Covid-19 ?

Saat ini dari 30 guru positif Covid-19, sebanyak tiga di antaranya sudah dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet untuk isolasi.

Sementara satu guru dirawat di rumah sakit.

Sisanya sebanyak 26 guru jalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Terpaparnya Puluhan Guru Tak Ganggu Pembelajaran Sekolah Online

Dia mengatakan, terpaparnya para guru tersebut tak mengganggu pembelajaran sekolah online yang kini berlangsung.

Sebab, kata dia, saat ini bukan sedang pembelajaran rutin, tetapi sedang penilaian akhir semester.

"Pembelajaran sudah selesai. Saat ini kan lagi pas penilaian akhir semester, jadi enggak terganggu," kata dia.

Pembagian Rapot Digelar Tahun Depan vai Zoom Meeting

Kasus klaster Covid-19 yang menimpa guru-guru di MAN 22 Jakarta membuat pembagian rapor diundur sampai Januari 2021.

Pembagian rapor juga dilakukan lewat aplikasi zoom meeting.

Kepala Sekolah MAN 22 Jakarta Usman Ali mengatakan pihaknya sudah membuat skema mengatasi dampak klaster Covid-19 di sekolah tersebut.

Usman memastikan tidak ada masalah dalam jam pelajaran siswa.

Pasalnya, 30 guru yang tertular Covid-19 terjadi saat massa pengisian nilai rapot.

"Jadi memang jam sekolah tengah kosong pasca-ujian akhir semester (UAS), sehingga hal ini tidak terlalu terlalu pengaruh dengan pembelajaran siswa," ucap Usman saat dikonfirmasi, Jumat (4/12/2020).

Namun demikian, Usman tidak menampik bahwa hal itu juga berdampak pada rencana pembagian rapor siswa.

Menurut dia, pembagian rapor siswa MAN 22 Jakarta diundur hingga Januari 2021.

Seharusnya para siswa sudah mendapat nilai rapor pada Desember 2020.

"Pembagian rapor juga akan lewat zoom meeting dan rapor berupa PDF. Jadi orang tua siswa tidak perlu hadir ke sekolah," katanya.

Selain itu, pihak sekolah juga akan memundurkan belajar tatap muka apabila Pemprov DKI Jakarta telah memberlakukan sekolah tatap muka Januari 2021.

Dia menjelaskan, pihak sekolah masih harus menyelesaikan upaya tracing atau penelusuran pasien virus corona terlebih dahulu sampai sekolah dibuka.

Selain itu, pihak MAN 22 Jakarta juga masih menunggu 30 guru yang dinyatakan positif Covid-19 sampai ke negatif virus corona.

"Karena mengingat kondisi seperti ini kan kami menunggu yang positif sampai ke negatif. Paling enggak 14 hari. Setelah itu baru kami siapkan protokol kesehatannya," ujarnya.

Paling telat MAN 22 Jakarta dapat menyiapkan protokol kesehatan di sekolah pada Februari 2021. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 30 Guru MAN 22 Palmerah Positif Covid-19 Usai Libur dari Yogya, Begini Kondisi Mereka, 

Berita Terkini