TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Satu mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) berkapasitas 94 sampel sekali running di Laboratorium PCR di BRSU Tabanan rusak sejak pekan lalu.
Dikatakan mesin tersebut mengalami kerusakan di bagian detektor.
Hal ini pun menyebabkan pemeriksaan untuk sampel kontak tracking terpaksa dikirim ke lab kesehatan.
Sebab, mesin pertama yang berkapasitas 60 sampel per hari di khususkan untuk sampel pasien di rumah sakit pemerintah/swasta yang ada di Tabanan, Bali, saja.
Baca juga: 3 Zodiak Ini Hidupnya Dipenuhi Berkah yang Melimpah, Mereka Selalu Beruntung
Baca juga: Merasa Dihina di Depan Umum, Seorang Kakek Nekat Tikam Sahabatnya hingga Tewas
Baca juga: Termasuk Cancer, 5 Zodiak Ini Kelihatan Cuek dan Dingin Tapi Diam-diam Simpan Perhatian
Dengan rusaknya mesin, pemeriksaan sampel hanya bisa dilakukan 60 sampel dalam 2 kali running.
Jika, sebelum mesin rusak dengan diberlakukan 2 shift, Lab PCR BRSU Tabanan sehari bisa uji sampel 248 sampel.
Pasca kerusakan tersebut, pihak BRSU Tabanan pun langsung melaporkannya dan langsung ditindaklanjuti oleh BNPB.
Dan Sabtu (12/12/2020) kemarin, mesin pengganti sudah datang ke Tabanan dan akan segera dilakukan intalasi untuk selanjutnya digunakan kembali.
Direktur BRSU Tabanan, dr. I Nyoman Susila menceritakan, salah satu mesin tersebut rusak sejak pekan lalu.
Hal ini berdampak terhadap berkurangnya kapasitas pemeriksaan sampel.
Artinya dalam sehari hanya bisa melakukan 60 pemeriksaan sampel yang khusus untuk pasien di Tabanan, sedangkan untuk pemeriksaan sampel hasil kontak tracking, pihak rumah sakit terpaksa mengirim ke Lab Kesehatan.
"Iya kemarin sempat rusak, tapi kalau untuk sampel pasien di rumah sakit yang ada di Tabanan masih aman. Kemudian untuk yang sampel hasil tracking kita kirim ke lab kesehatan," kata dr. Susila saat dihubungi, Minggu (13/12/2020).
Dia melanjutkan, pasca diketahui rusak pihaknya langsung melaporkannya ke pihak BNPB.
Setelah itu, pihak BNPB pun merespon akan diganti.
Hingga akhirnya, Sabtu (12/12/2020) kemarin, mesin PCR sudah tiba di Tabanan dan akan segera ditindaklanjuti dengan proses instalasi serta optimasi mulai Senin (14/12/2020).
Setidaknya jika proses berjalan lancar, dalam waktu 1-2 hari mesin PCR tersebut akan bisa digunakan kembali.
"Besok (Senin) kita akan laksanakan instalasi dulu, kemudian dilanjutkan dengan proses optimasi. Nah jika berjalan lancar, dalam waktu 1-2 hari mesin akan bisa digunakan kembali," tegasnya.
Disinggung mengenai kapasitas mesin baru ini, dr. Susila menyatakan masih belum mengetahui karena mesinnya baru datang.
Pihaknya menyatakan, intinya setelah instalasi dan optimasi mesinnya akan bisa digunakan kembali.
Kemudian untuk dalam sehari tetap menerapkan dua shift selama ini.
"Untuk kapasitasnya belum tahu, besok mungkin baru diketahui. Yang jelas selama ini kita masih menerapkan dua shift dan untuk pemeriksaan sampel khusus pasien Tabanan masih aman," tandasnya.
Untuk diketahui, sebelum salah satu mesin PCR di BRSU Tabanan rusak, Lab PCR Tabanan bisa memeriksa sebanyak sampel 248 swab dalam sehari atau dua kali running.
Rinciannya adalah satu mesin berkapasitas 30 sampel dan satu mesin lainnya (rusak) berkapasitas 94 sampel dalam sekali running.
Kemudian, hingga November 2020 total sampel yang sudah diperiksa sebanyak 4.745 sampel.(*).
Catatan Redaksi: Mari cegah dan perangi persebaran Covid-19. Tribun Bali mengajak seluruh Tribunners untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat Pesan Ibu: Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak