Serba Serbi

Mengenal Profesi 'Balian', Ini Jenis-jenis dan Syaratnya

Penulis: AA Seri Kusniarti
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana saat Satria melakukan pengobatan masepuh Majegau.

Intinya syarat menjadi seorang balian salah menjaga kesucian, berkomunikasi yang baik, dan menjaga keyakinan kepada Tuhan.

Dosen yang memang telah menempuh pendidikan ilmu tentang agama sejak kuliah S1 sampai S3, juga mendalami tentang balian.

Ia kemudian menjadi balian ketakson, atau balian kapica karena anugerah dari bhatara-bhatari. Maka dari itu, penekun pengobatan majegau ini kerap menggunakan teknik pengobatan yang tidak lazim. 

Atau teknik yang tidak umum seperti balian pada umumnya.

"Kalau teknik pengobatan saya, secara umum lebih kepada berserah dan mengikuti apapun anugerah sesuhunan kepada saya. Untuk digunakan sebagai obat," sebutnya.

Satria, sapaan akrabnya, lebih cenderung menggunakan itu. Ia pun sejak kecil, memang meneguhkan iman dan kepercayaan kepada Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Ia juga menjelaskan memang di Bali ada balian nengen yang mempelajari aliran kanan, dan balian pangiwa yang mempelajari aliran kiri.

Layaknya rwa bhineda, selalu ada hitam dan putih di dunia ini. Sehingga ada yang menyakiti dan ada yang mengobati. (*)

Berita Terkini