Dokter umumnya merekomendasikan ibu hamil menjalani pemeriksaan CVS apabila hamil di atas usia 35 tahun, serta memiliki riwayat keluarga dengan kelainan kromosom. Namun, tes genetik CVS bukannya tanpa risiko.
Beberapa ibu hamil mengalami kram, pendarahan, kebocoran cairan ketuban, sampai lebih berisiko mengalami persalinan prematur.
Konsultasikan dengan dokter untuk meminimalkan efek samping risiko terkait pemeriksaan CVS.
4. Tes amniosentesis
Tes amniosentesis atau dikenal dengan tes amnio adalah tes yang membantu untuk mendeteksi masalah kelainan pada janin.
Tes ini juga bisa digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi di dalam kandungan saat usia kehamilan 15 minggu sampai 18 minggu.
Tes amnio hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Dokter akan mengambil sampel cairan ketuban. Sel tersebut akan diuji untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan seperti down syndrome, spina bifida, atau gangguan genetik lainnya.
Penyedia layanan kesehatan umumnya merekomendasikan tes amnio jika hasil USG mengindikasikan ada kelainan.
Ibu hamil berusia di atas 35 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan kelainan kromososm juga disarankan menjalani tes amnio.
Seperti tes genetik CVS, tes amnio juga memiliki beberapa risiko seperti kram, memar, sampai memicu flek. Konsultasikan dengan dokter untuk meminimalkan risiko tersebut. (Kompas.com/Mahardini Nur Afifah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi di dalam Kandungan"