Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira menyebutkan total penumpang domestik yang dilayani Jumat(18/12) kurang lebih 13 ribu orang.
"Untuk kedatangan domestik kurang lebih 6 ribu penumpang dan sebanyak 7 ribu penumpang di keberangkatan domestik sehingga jumlah pergerakan penumpang domestik kemarin kurang lebih 13 ribu," imbuh Taufan.
Menurutnya jumlah itu turun 39 persen dibandingkan tanggal 17 Desember 2020 saat total pergerakan penumpang domestik tercatat sebanyak 23 ribu orang.
"Sekitar 39 persen penurunan dari tanggal 17 ke tanggal 18 Desember. Sepertinya pengaruh dari itu (SE Gubernur) tetapi kami tetap mendukung pelaksanaan SE itu di Bandara Ngurah Rai," ujarnya.
Taufan memprediksikan total jumlah pergerakan penumpang domestik baik keberangkatan maupun kedatangan pada Sabtu (19/12) kurang lebih 10 ribu penumpang atau kurang lebih turun 23 persen dibandingkan sehari sebelumnya.
"Prediksi 10 ribu pax (datang dan berangkat), 5 ribu kedatangan dan 5 ribu keberangkatan. Jadi turun prediksi hari ini, tentunya berdampak (SE Gubernur) tapi bagaimanapun kami Angkasa Pura I mendukung pelaksanaan SE Gubernur ini," ungkapnya.
Seorang penumpang yang baru tiba di Bandara Ngurah Rai, Sabtu (19/12), Neli Dinarwati mengaku syarat naik pesawat ke Bali harus Swab PCR tidak terlalu jadi masalah.
"Menurut saya tidak apa-apa karena itu kan terkait syarat kesehatan. Tapi karena aturannya mendadak dan hasil Swab PCR paling lama H+3 baru keluar mungkin beberapa jadi keberatan. Jadi terkait waktunya saja bukan terkait aturan," ujar penumpang asal Bandung ini.
Ia mengaku tujuannya ke Bali bersama suami karena ada keperluan keluarga. Dia tes swab dua hari sebelumnya.
Taufan menjelaskan, di terminal keberangkatan domestik pihaknya mengatur flow penumpang untuk validasi surat keterangan hasil Swab PCR atau rapid dalam 6 jalur.
"Validasi dokumen kesehatan di keberangkatan kita sediakan 6 jalur, dan ada petugas Avsec yang mengatur flow nya agar tidak terjadi penumpukan penumpang," jelasnya.
Di terminal kedatangan domestik pihaknya bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar telah melakukan pengaturan flow penumpang untuk validasi dokumen kesehatan khususnya surat keterangan hasil negatif Swab PCR.
"Kami berkoordinasi dengan KKP, kami menyediakan 11 alur untuk pengecekan validasi PCR dan HAC bagi penumpang yang pelaksanaan itu dilakukan oleh petugas KKP," demikian Taufan. (ang/zae)