Berita Terkini Jembrana

36 Sopir dan Pengendara Reaktif Tes Rapid Antigen di Gilimanuk, Berikut Update Covid-19 di Jembrana

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Kambali
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi - Sopir dan kernek truk menjalani swab test di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Sesuai Surat Edaran Gubernur Bali, Nomor 2021/2020 maka seluruh Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) diwajibkan untuk memenuhi syarat masuk ke Bali.

Terutama PPDN baik sopir angkutan logistik dan juga pengendara lainnya.

Nah, dari tes rapid antigen yang digelar mulai Jumat (18/12/2020) lalu sudah ada sekitar 36 orang yang kedapatan reaktif.

Humas Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, untuk tes rapid antigen yang sudah berjalan sepekan lebih ini, ada sekitar 5.924 tes yang dilakukan.

Baca juga: Berlibur ke Bali Bersama Keluarga di Tengah Pandemi Covid-19, Ussy Sulistiawaty Merasa Was-was

Tes ini terdiri dari dua kategori, yakni tes gratis dan berbayar.

Untuk tes gratis sesuai edaran Gubernur ialah kepada sopir angkutan logistik.

Sedangkan, yang berbayar ialah untuk pengguna akses pelabuhan d luar itu.

“Sudah ada 5.924 yang menjalani Rapid tes di Gilimanuk untuk tes rapid antigen,” ucapnya, Senin (28/12/2020) melalui pesan singkatnya.

Baca juga: Kasus Kematian Covid-19 di Buleleng Bertambah, Pria Asal Kecamatan Banjar Meninggal

Untuk angkutan logistik atau sopir dan keneknya, kata Arisantha, ada sekitar 3.390 orang yang menjalani.

Dan dari ribuan orang itu ada 13 yang kedapatan reaktif rapid tes.

Sedangkan untuk tes rapid antigen mandiri, ada sekitar 2.534 orang dengan diketahui reaktif ada sebanyak 23 orang.

Sehingga total ada sekitar 36.

“Ketika itu warga di luar Bali atau warga non Bali maka langsung dikembalikan melalui pelabuhan. Tidak kami perbolehkan melanjutkan perjalanan,” bebernya.

Baca juga: Update Covid-19 di Kota Denpasar, 1 Pasien Dinyatakan Meninggal, Sembuh Bertambah 13 Orang

1 pasien meninggal dunia 

Kurang dari tiga hari lalu, dua pasien Covid-19 meninggal dunia.

Menyusul hal itu, tingkat kesembuhan di Jembrana pun meningkat.

Ada sekitar sepuluh pasien yang dirawat di ruang isolasi dinyatakan sembuh dan dipulangkan oleh tim medis.

Hal ini disampaikan Plt Direktur RSU Negara, dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwatha, Senin (28/12/2020). 

Parwatha mengaku, Sepuluh pasien sembuh ini dirawat kurang lebih selama sepuluh hari.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Tabanan Hampir 2.000 Orang, Sembuh 1.749 Orang 

Dari perawatan optimal yang dilakukan pihaknya.

Dengan demikian sejauh ini sudah ada sekitar, 754 pasien sembuh dari RSU Negara dan Puskesmas.

Untuk sebagian besar penyembuhan memang dilakukan di RSU Negara.

“Baik terimakasih, maka bisa saya sampaikan bahwa hari ini kami dapat memulangkan kembali enam pasien yang sudah dinyatakan sembuh melalui swab tes. Mereka rata-rata dirawat selama 10 hari,” katanya.

Untuk daya tampung RSU Negara sendiri, sambung Oka, bahwa ada sekitar 42 bed.

Sebelum kesembuhan ini, untuk pasien yang dirawat ada sebanyak 29 pasien Covid saat ini.

Dan untuk pasien yang masih ada di puskesmas atau isolasi mandiri akan dirujuk sesuai koordinasi dengan satgas Covid Jembrana.

“Tersisa 29 tapi bisa jadi akan terisi lagi, tergantung satgas bagaimana nanti merujuknya,” jelasnya.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Tabanan Hampir 2.000 Orang, Sembuh 1.749 Orang 

Oka menyatakan, dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Jembrana ini, maka pihaknya menekankan supaya masyarakat menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

Sebab, kejadian meninggalnya pasien ini juga dikarenakan adanya penyakit bawaan.

Di mana pasien perempuan berumur 61 tahun merupakan pasien suspect Covid-19 dengan keluhan sesak nafas.

Setelah dilakukan swab test, hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19.

“Kami sudah optimal merawat pasien sekitar enam hari,” ungkapnya.

Baca juga: Cerita Mantan Panglima TNI Djoko Suyanto, Panik dan Kirim Karyawan Positif Covid-19 ke Wisma Atlet

Terpisah, Humas Satgas Penanganan Covid Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, satu pasien perempuan warga Kecamatan Mendoyo, meninggal dunia.

Perempuan paruh baya itu meninggal pada Minggu (27/12/2020) sekitar pukul 17.57 WITA.

Pasien meninggal ini, dirawat di RSU Negara sejak Rabu (23/12/2020) Sekitar pukul 11.00, dengan riwayat hipertensi, dan dari diagnosa swab mengalami atau terjangkit Covid-19, dengan pneumonia, ARDS, anoreksia lansia dan imobilisasi. 

“Sesuai dengan kondisi pasien ini meninggal dengan hasil swab positif, dan direncanakan penanganan jenazah sesuai protokol covid, keluarga memaklumi hal tersebut,” jelasnya.

Baca juga: PBNU Ungkap 234 Ulama, Kiai dan Tokoh Nahdlatul Ulama Meninggal Dunia selama Covid-19

Arisantha menuturkan, untuk pasien terkonfirmasi terbaru yang ada di Jembrana, adalah sebanyak 842 kasus.

Sedangkan, untuk pasien sembuh ada sekitar 767 pasien.

Untuk pasien meninggal total ada 21 orang.

Untuk perawatan selain di RSU dan Puskesmas masih ada satu orang warga dirawat di RSPTN Unud, kemudian untuk isolasi mandiri ada sebanyak delapan pasien. (*)

Berita Terkini