TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Menteri Sosial, Tri Rismaharini kembali melakukan 'blusukan'.
Sebelumnya ia mendatangi warga di kolong jembatan dekat kantornya berdinas.
Kemarin Risma mengunjungi warga penghuni kolong tol di Gedong Panjang, Pluit, Jakarta Utara.
Saat bertemu warga yang mendiami bangunan liar, politisi PDI Perjuangan itu menawarkan program pemberdayaan guna meningkatkan taraf hidup.
Baca juga: Mensos Risma Sebut Penyaluran Bansos Mulai 4 Januari 2021, Ada Sembako hingga BantuanTunai
Baca juga: Mensos Risma Sebut Bansos Tahun 2021 Berbeda dari Sebelumnya, Seperti Apa? Berikut Ini Penjelasannya
Baca juga: Sowan ke Kyai Kharismatik di Rembang, Menteri Agama Yaqut Diberi Nasihat Ini oleh Gus Mus
Risma mempersilakan para pria penghuni bawah tol untuk meneruskan profesi sebagai pemulung.
Kepada ibu-ibu akan diajari membuka usaha mikro.
Risma menawarkan ibu-ibu untuk mengolah warung lele di mana peternakannya dan bibit lelenya sudah dikelola di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) "Pangudi Luhur" Bekasi.
“Bapak-bapak nggak apa cari uang tetap menjadi pemulung. Nanti, ibu-ibu kita ajari cari uang. Di belakang itu ada lele (halaman belakang BRSEGP “Pangudi Luhur”) nanti kita buat pecel lele. Atau buat yang lain. Nanti kita bisa jual, ya. Kemarin itu di Balai “Pangudi Luhur” itu di pinggir jalan gede. Nanti aku yang resmikan" kata Risma.
Kepada warga setempat Risma menjelaskan bahwa mengubah nasib salah satunya harus melalui pendidikan.
Risma menyatakan, telah melakukan langkah-langkah serius dan nyata untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari kalangan kurang mampu selama menjadi Wali Kota Surabaya.
Seperti anak pemulung tukang batu, tukang tambal ban, tukang pijat.
“Mereka sudah banyak yang menjadi sarjana. Nanti saya berikan beasiswa. Nanti saya beli barang-barang yang dikumpulkan ini. Saya ini ibunya pemulung,” katanya.
Kepada warga ia menyatakan alasannya mengapa perlu datang ke lokasi ini, semata-mata untuk mengajak mereka mengubah nasib.
“Silakan saja ‘saya ini pemulung bu’. Nanti saya siapkan pulungannya. Aku sing njaluk (saya yang minta). Nanti saya carikan sampah kementerian untuk panjenengan. Tapi tempatnya tidak di sini pak, karena tidak sehat. Nanti saya berikan tempat, panjenengan lihat dulu. Iku onok omah apik-apik pak (itu ada rumah bagus-bagus pak). Kosong. Aku yo isin (saya ya malu) pak. Iku onok kamare, onok ruang tamune (ada kamarnya, ada ruang tamunya),” kata Risma.
Dalam kesempatan itu, Risma juga mengajak berdiskusi perwakilan dari Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang hadir di lokasi kunjungan.
Risma berencana melibatkan mereka untuk menjangkau pelayanan terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Menanggapi 'blusukan' Menteri Sosial, Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon ikut berkomentar.
Melalui akun resmi twitternya @fadlizon, ia merasa kasihan Kepala Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta tugasnya diambil alih.
"Saya kasihan pada Kepala Dinas Sosial, pekerjaannya diambil alih Menteri Sosial DKI," ujar Fadli.
Tidak Libur
Masih pada kesempatan yang sama Menteri Risma juga memastikan bantuan sosial (bansos) bakal disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada pekan pertama tahun 2021.
Tahun 2021, Kemensos akan melanjutkan 3 program bansos, yakni Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Tunai (BST).
Risma telah menginstruksikan jajaran Kemensos untuk bekerja nonstop untuk memastikan ketiga bansos dapat salur serentak seluruh Indonesia.
"Kita tidak ada libur. Sesuai dengan instruksi Bapak Presiden, minggu pertama bulan Januari bantuan ini sudah bisa diberikan kepada penerima manfaat (KPM)," kata Risma.
Ia mengatakan, saat ini sedang berlangsung koordinasi intensif untuk finanlisasi data KPM dengan daerah.
Kemensos sedang mendorong data dari Pemerintah agar segera tuntas dikirimkan ke Pusat.
"Data harus kembali ke Pemerintah Pusat tanggal 1 Januari," ucap Risma.
Menurutnya, ada kebutuhaan untuk segera mencairkan bansos kepada KPM di daerah.
Hal ini karena dana bansos berdampak signifikan terhadap perputaran roda perekonomian di daerah.
"Misalkan bansos sembako itu rata-rata 1 bulannya senilai Rp 3,76 triliun. Kalau dibagi 514 kabupaten/kota, kurang lebih ada sekitar Rp 60 miliaran di daerah. Ini berputar untuk pemenuhan kebutuhan permakanan, kebutuhan pokok. Jadi membantu perekonomian di daerah supaya tidak turun," jelas Risma.
Risma menargetkan, bansos sudah diterima KPM mulai 4 Januari 2021.
Kemensos akan bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia untuk penyaluran.
Bagi kawasan terluar, terpencil, dan tertinggal (3T) seperti sebagian Papua, mungkin mekanismenya berbeda.
Tahun 2021, Kemensos akan melanjutkan 3 program bansos, yakni Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Tunai (BST).
Untuk program Kartu Sembako/BPNT akan menjangkau 18,8 juta KPM dengan indeks Rp 200 ribu/bulan/KPM, salur Januari-Desember 2021.
Bansos Tunai (BST) tahun 2021 menjangkau 10 juta KPM di seluruh Indonesia, termasuk Jabodetabek.
Penyalurnya adalah PT. Pos dengan indeks bantuan Rp 300 ribu/KPM selama 4 bulan yaitu Januari, Februari, Maret, dan April.
Berikutnya adalah bansos PKH tahun 2021 ada 10 juta penerima manfaat dan penyalurnya adalah Bank Himbara.
Penerima manfaat harus memenuhi komponen di antaranya ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, penyandang disabilitas, dan lanjut usia.
(Tribun Network/fah/fik/wly)