TRIBUN-BALI.COM, TEL AVIV - Perdana Menteri ( PM) Israel Benjamin Netanyahu kembali digoyang aksi demonstrasi ribuan warga, Sabtu (2/1/2021).
Mereka menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur dari jabatan PM Israel yang sudah lama dia emban.
Melansir Associated Press, ribuan warga tersebut menuntut sang pemimpin Israel itu mengundurkan diri di tengah tuduhan korupsi yang menimpanya dan juga penanganan tidak tepat terhadap pandemi Covid-19.
Baca juga: Pulang dari Israel, Warga Uni Emirat Arab Akui Orang Palestina Terima Mereka Secara Baik
Baca juga: POPULER: Kesan Positif Warga Arab Usai Pulang dari Israel | Pengantin Pria Malam Pertama di Penjara
Baca juga: PM Israel Netanyahu Diam-diam Temui Pangeran Mohammad bin Salman dan Menlu Pompeo
Para pedemo memegang papan bertuliskan "pergi" dan "semua orang setara di hadapan hukum".
Mereka berdesakan di Lapangan Yerusalem dekat kediaman resmi Benjamin Netanyahu, di mana mereka telah melakukan demonstrasi berbulan-bulan di sana.
Netanyahu didakwa melakukan penipuan, pelanggaran kepercayaan dan menerima suap dalam 3 kasus yang melibatkan rekan miliardernya dan para tokoh media.
Namun, dia menyangkal berbuat kesalahan.
Para pedemo mengatakan, Netanyahu tak dapat memimpin negara dengan benar di bawah tuduhan korupsi terhadapnya.
Adapun sidang pembuktian dan persidangannya akan dimulai dalam beberapa pekan mendatang.
Negara Yahudi yang dipimpin Benjamin Netanyahu akan mengadakan pemilihan nasional keempat dalam 2 tahun pada Maret 2021, kemungkinan akan menjadi referendum lain terhadap Netanyahu saat dia menghadapi tantangan dari para pembelot di dalam Partai Likud yang dipimpinnya.
Para demonstran juga mengatakan bahwa Netanyahu dan pemerintahannya telah ceroboh dalam mengangani virus corona.
Negara itu mengalami dampak perekonomian yang terpukul sepanjang pembatasan akibat virus dan yang terbaru mengalami lockdown parsial karena kasus infeksi meningkat.
Demi melemahkan para pedemo, Netanyahu dan sekutunya menggunakan program vaksinasi yang menyebar luas di mana lebih dari sepersepuluh populasi telah divaksinasi.
Dengan begitu, Netanyahu bisa berdalih bahwa dirinya sedang bekerja untuk mengakhiri wabah sementara orang-orang hanya sibuk berdemo.
Sejak Medio Tahun 2020
Aksi demonstransi menuntut PM Benjamin Netanyahu mundur sudah berlangsung sejak medio tahun 2020.
Ribuan orang Israel sebelumnya berdemo di depan kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (22/8/2020).
Para pengunjuk rasa berkumpul dari sejumlah titik di Kota Yerusalem dan berjalan bersama sepanjang jalan utama menuju kediaman Netanyahu di Jalan Balfour.
Baca juga: PM Netanyahu Sebut Israel Menuju Tepi Jurang karena Kasus Covid-19 Melonjak Drastis
Baca juga: Arab Saudi Izinkan Pesawat Israel Lintasi Wilayah Udaranya menuju Emirat Arab
Mereka mengangkat balon raksasa yang menggambarkan kepala Netanyahu dan saingannya yang berubah menjadi mitra koalisinya, Benny Gantz.
Mereka juga mengibarkan bendera Israel dan bendera hitam yang merupakan simbol salah satu gerakan protes akar rumput.
Salah satu spanduk bertuliskan "Balfour ada di tangan kami" sementara yang lain menyerukan Netanyahu untuk mundur.
Sebuah spanduk lain bertuliskan sindiran kepada Netanyahu dengan menyebutnya "Menteri Kejahatan".
Polisi Israel kala itu mengatakan mereka menangkap tujuh pengunjuk rasa karena dicurigai melanggar ketertiban umum dan menyerang polisi.
Netanyahu menolak seruan untuk mundur ketika dia diadili dan mengklaim kaum kiri dan media bertanggung jawab atas protes tersebut.
Israel disebut cukup berhasil menekan penyebaran virus corona di awal-awal pandemi.
Namun setelah sektor perekonomian dibuka, jumlah kasus virus corona di Israel langsung melonjak sampai awal tahun 2021 ini.
Tahun 2019 lalu, Netanyahu mendapat dakwaan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan umum dalam tiga investigasi korupsi yang telah berjalan lama.
Pada Januari 2019, persidangan akan beralih ke tahap penyampaian kesaksian dengan tiga sesi dalam sepekan.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Ribuan Warga Israel Kembali Berdemo, PM Benjamin Netanyahu Dituntut Mundur