Baca tanpa iklan
"Mungkin nanti seperti dulu lagi, selain aktivitas masyarakat, jam juga dibatasi. Misal aktivitas masyarakat dibatasi sampai jam 9 malam. Kalau di Klungkung jam segitu kan sudah sepi. Sebenarnya ini sudah dilaksankan di Klungkung, jadi penerapannya tinggal diinformasikan saja ke masyarakat," jelasnya.
Selain itu, PKM di Klungkung juga didasari atas lonjakan kasus Covid-19.
Walaupun saat ini di Klungkung masih zona risiko sedang penyebaran Covid-19.
"Jadi PKM ini tidak hanya pada wilayah yang zona merah. Bali kan kecil, harus diantisipasi dari kabupaten satu ke kabupaten lain. Sehingga penyebaran Covid-19 bisa ditekan secara keseluruhan di Bali," jelas Suwirta.
Berdasarkan data terakhir Satgas Covid-19 Klungkung, hingga Jumat (8/1/2021) pukul 22.00 Wita, jumlah warga Klungkung yang terinfeksi Covid-19 mencapai 1.019 orang.
Pasien yang sembuh 968 orang dan dirawat 29 orang.
Sementara warga yang meninggal karena Covid-19 di Klungkung mencapai 22 orang.
Hingga saat ini Klungkung masih masuk zona oranye atau risiko sedang penularan Covid-19.
Sebelumnya Klungkung menerapkan PKM pada akhir Maret 2020 lalu.
Saat itu beberapa kebijakan diambil untuk membatasi kegiatan masyarakat guna menekan laju penularan virus Covid-19, seperti membatasi jam operasional pasar rakyat hingga toko swalayan dan rumah makan sampai pukul 20.00 Wita.
Penutupan seluruh objek wisata, hingga PNS dan pegawai Swasta diminta bekerja dari rumah.
(I Wayan Eri Gunarta/ I Made Prasetia Aryawan / Eka Mita Suputra).