Serba Serbi

Hari Suci Siwaratri di Masa Pandemi, Malam Renungan Umat Hindu Menemukan Makna Lahir Sebagai Manusia

Penulis: AA Seri Kusniarti
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti.

Laporan Wartawan Tribun Bali Anak Agung Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Satu lagi hari suci, umat Hindu yakni Siwaratri yang jatuh besok, Selasa (11/1/2021).

Biasanya umat Hindu, akan melakukan sembahyang saat hari suci ini.

Pura-pura sad kahyangan, kahyangan tiga, akan ramai dikunjungi umat se-dharma di Pulau Dewata.

Namun karena pandemi, nampaknya berkumpul tidak diperkenankan sementara waktu.

Baca juga: Pemkot Denpasar Keluarkan Surat Edaran Perayaan Siwaratri, Ini 4 Poin yang Diatur

Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti, menjelaskan bahwa Siwaratri menjadi momen masa tenang, masa normal, kehidupan sebagai manusia. Satu diantara mahluk ciptaan Tuhan.

"Sebab kita sering lupa terhadap lingkungan dan diri sendiri.

Keegoan dibiarkan berkembang, lupa pada penderitaan mahluk hidup di sekitar kita," jelas beliau kepada Tribun Bali, Senin (11/1/2021) di Denpasar.

Kemudian lupa pada tuntunan karma, hanya ingat pada rasa kekuatan pada diri sehingga memunculkan ego, memanjakan rasa kenikmatan pribadi, sehingga melupakan penderitaan mahluk lain.

"Siwaratri adalah malam perenungan, sebuah penyadaran betapa lemah dan rapuhnya kita sebagai manusia.

Kekuatan, kekuasaan, kekayaan, kepintaran, kemasyuran, semuanya tidak memiliki arti apa-apa di alam dunia ini," tegas pensiunan dosen Unhi ini.

Lanjutnya, Covid-19 adalah sebuah fenomena alam yang memberikan kesadaran, betapa lemah dan miskinnya hidup kita dari segi mental dan rohani.

 Karma adalah sesuatu yang tidak bisa diingkari.

Siwaratri, kata beliau, sebuah perenungan untuk masa lalu, masa sekarang dan masa depan, guna mengubah perilaku, tingkah laku dan dapat menghormati kehidupan dan segala ciptaan Tuhan.

"Marilah kita merenung sejenak, sadarilah bahwa kita sebagai manusia memiliki kekurangan, kelemahan, keegoan, keserakahan, sehingga membuat kesadaran berkurang," tegas beliau.

Baca juga: PHDI Bali Imbau Umat Sembahyang di Rumah Masing-masing, Ini Makna Siwaratri yang Dirayakan Esok

Dengan menyambut hari Siwaratri, manusia merenung sejenak guna mengevaluasi kehidupan, perbuatan, perilaku serta mulai menyadarkan diri untuk bisa meningkatkan karma baik di masa depan.

“Semoga corona yang telah menyadarkan diri kita, cepat berlalu, sehingga kita bisa hidup normal dengan batas-batas wajar, untuk membangun karma yang baik," kata beliau. (*)

Berita Terkini