TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Hujan lebat yang terjadi di Klungkung beberapa hari belakangan, menyebabkan longsor di Subak Besang Pegending, Banjar Besang Kawan, Semarapura Kaja, Bali.
Akibat musibah ini, material longsor menimbun saluran irigasi.
Sehingga berdampak terhadap 13,5 hektar lahan di Subak Pegending.
Kelian Subak Besang-Pegending, I Gede Wirawan, Rabu 20 Desember 2021 menjelaskan, nyaris sepekan material longsor itu sudah menimbun jaringan irigasi Subak Pegending.
Baca juga: Tak Kunjung Terealisasi, JUT di Subak Bernasi Badung Dikerjakan Swadaya
Baca juga: Dadong Saprig Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi Subak Desa Beresela Gianyar
Baca juga: Diduga Terpleset Saat Mandi, Dadong Lepug Ditemukan Tewas di Aliran Subak Bulun Daye Tabanan
Longsor terjadi saat hujan lebat, Kamis 14 Januari 2021 lalu.
Material longsor menimbun jaringan irigasi yang dibangun tahun 2018 dengan ukuran 80 x 80 cm.
"Lahan pertanian yang terdampak atau tidak dapat air irigasi karena tanah longsor ini seluas sekitar 13,5 hektare," ujarnya.
Subak Besang Pegending ini dibagi menjadi tiga tempek yakni Tempek Besang seluas 1,5 hektare dengan jumlah anggota 6 orang, Tempek Pegending luas 12 hektare jumlah anggota 30 orang dan Tempek Celempung luas 13 hektare jumlah anggota 26 orang.
Kondisi itu membuat personel BPBD Klungkung, bersama dengan petani setempat bergotong-royong membersihkan material longsor yang menutup jaringan irigasi.
Selain material longsor berupa tanah, jaringan irigasi itu juga tertutup rumpunan bambu yang ikut menutup jaringan irigasi.
Kegiatan itu juga ditinjau langsung Wabup Made Kasta.
“Mudah-mudahan proses pembersihan ini cepat selesai, agar nantinya saluran irigasi ke subak bisa kembali normal," ujar Wabup Kasta.
Bali Dapat Gelontoran Dana Rp. 100 M, Diberikan oleh Kementan untuk Pembangunan Pertanian
Usulan dan proposal Gubernur Bali, I Wayan Koster, disetujui oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Kementan pun menggelontorkan dana senilai Rp. 100 miliar untuk pembangunan sektor pertanian di Bali.