Walaupun ada beberapa warga yang masih melakukan pelanggaran.
Selama menjalankan tugas ini, beberapa pelanggar juga ada yang melawan bahkan meremehkan mereka secara verbal.
“Ya suka duka di lapangan kadang ada yang melecehkan kami dengan kata-kata. Juga ada pelanggar yang melawan, padahal salah tapi menganggap dirinya benar,” tuturnya.
Selain itu, saat hujan mereka juga tetap melaksanakan tugas waluapun harus basah-basahan.
Kelian Banjar Buaji Sari, Ketut Suarya menambahkan pihaknya keliling setiap pagi dan sore memantau pelaku usaha dan menyasar kos khususnya mahasiswa untuk menerapkan protokol kesehatan.
Apalagi lingkungan setempat penduduknya sangat heterogen.
“Rutin kegiatan kami tidak mengenal waktu. Apalagi musim pandemi rawan kamtibmas, jadi harus ekstra,” katanya.
Bahkan saat malam Minggu, pengawasan dilaksanakan hingga pagi hari.
“Kalau malam Minggu pengawasannya sampai pukul 5 pagi. Ini untuk menjaga ketertiban di wilayah kami,” katanya. (*)