AQUA jadikan Bali sebagai pelopor dalam Ekonomi Sirkular
Selama ini, AQUA menggagas inisiatif pengumpulan sampah di beberapa lokasi di Jabodetabek melalui penyediaan berbagai fasilitas yang dapat digunakan para konsumen, seperti Grab Express Recycle untuk rumah-rumah konsumen, dan Kami Angkut untuk sekolah-sekolah, restoran dan tempat futsal.
Untuk memperluas komitmen tersebut, AQUA menjadikan Bali sebagai pelopor dalam ekonomi sirkular.
Salah satu caranya adalah dengan menggandeng Octopus, sebuah aplikasi pengumpulan kemasan bekas yang menyediakan layanan pengangkutan botol dan gelas plastik melalui pemberdayaan pemulung di Bali, untuk memudahkan dan memaksimalkan pengelolaan sampah.
Dengan adanya kolaborasi ini, masyarakat bisa memanggil pelestari (sebutan untuk mitra pemulung) Octopus untuk menjemput sampah plastik dari rumah masing-masing.
Selanjutnya sampah tersebut akan dibawa ke pusat daur ulang terdekat.
Setelah berpartisipasi, masyarakat berkesempatan untuk mendapatkan poin dari setiap botol plastik yang didaur ulang.
Poin tersebut bisa ditukarkan menjadi kupon atau disumbangkan ke pemulung sekitar.
AQUA berharap kolaborasi ini memberikan manfaat bagi para pemulung.
Pasalnya, setiap panggilan yang diterima untuk menjemput sampah plastik berpotensi besar meningkatkan pendapatan para pemulung.
Pemulung tidak perlu lagi menghabiskan waktu berkeliling mengumpulkan sampah plastik, tapi bisa langsung menjemput sampah plastik yang telah dipilah oleh konsumen.
Tidak hanya itu, para mantan pemulung juga berkesempatan bekerja menjadi supervisor proses pembersihan dan daur ulang sampah plastik ke produk baru di RBU AQUA.
AQUA ajak cintai lingkungan
Selain dengan masyarakat lokal dan Octopus, AQUA juga menjalin kolaborasi bersama lembaga nirlaba pemerhati lingkungan di Bali, yaitu Malu Dong.
Bersama komunitas Malu Dong, AQUA berhasil melakukan edukasi pemilahan sampah di beberapa bank sampah di banjar-banjar sekitar Ubud dan telah menjangkau banyak warga di sana.