TRIBUN-BALI.COM - Bulan Suci Ramadan 2021 tinggal 43 hari lagi.
Bulan Ramadan biasanya menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh semua umat muslim.
Sehingga tidak heran jika berbagai daerah di Indonesia memiliki sejumlah tradisi unik untuk menyambut kedatangan Ramadan.
Mulai dari mandi, makan besar bersama keluarga bahkan pesta rakyat, sudah jadi ritual tahunan yang tidak boleh absen saat Ramdan tiba.
Berikut adalah tradisi unik untuk menyambut Ramdan dari berbagai daerah di Indonesia selengkapnya:
1. Megengan, Jawa Tengah dan Jawa Timur
Megengan merupakan tradisi sambut bulan suci Ramadan yang kerap dilakukan masyarakat di sekitar Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Kata megengan sendiri diambil dari 'megeng' yang berarti menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa.
Biasanya tradisi megengan identik dengan kue tradisional yang tidak boleh absen yaitu apem.
Kue apem menjadi bentuk simbolik menyucikan diri sebelum bulan suci Ramadan tiba.
Menariknya lagi, masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah juga melakukan tahlilan untuk mendoakan kerabat yang sudah meninggal.
2. Munggahan, Jawa Barat
Berbeda dengan Jawa Timur dan Jawa Tengah, tanah Pasundan juga memiliki tradisi sambut Ramadan yang disebut munggahan.
Munggahan biasanya dilakukan dengan cara berkumpul dan makan bersama keluarga pada hari-hari pertama puasa.
Pada momen ini juga orang-orang Jawa Barat saling saling meminta maaf untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin selama bulan Ramadan.
3. Meugang, Aceh
Meugang adalah tradisi sambut Ramadan yang dilakukan masyarakat Banda Aceh.
Tradisi meugang ini identik dengan memasak daging sapi atau kambing.
Kemudian menyantapnya bersama keluarga besar atau para yatim piatu.
Hal ini dilakukan warga sekitar sebagai bentuk rasa syukur atas keberkahan yang diberikan Allah selama 11 bulan kebelakang.
4. Dugderan, Semarang
Dugderan rasanya menjadi tradisi sambut Ramadan ala Kota Semarang yang paling populer.
Tradisi dugderan merupakan pesta rakyat yang biasanya diperingati dengan berbagai rangkaian acara.
Mulai dari tarian, arak-arakan, penabuhan bedug bahkan karnaval yang sangat meriah.
Sudah ada sejak 1881, tradisi dugderan ini identik dengan bedug dan petasan meriam.
Tidak lupa pula Warak Ngendog sebagai simbol kerukunan antar etnis masyarakat yang ada di Kota Semarang.
5. Megibung, Bali
Megibung konon katanya berasal dari kata 'gibung' yang berarti kegiatan yang dikakukan oleh banyak orang, atau saling berbagi satu sama lain.
Tradisi megibung berasal dari Karangasem, Bali untuk menyambut datangnya bulan suci Ramdan.
Dalam perayaan tradisi ini biasanya masyarakat akan berkumpul bersama keluarga untuk makan bersama dalam satu wadah.
Uniknya lagi, tradisi megibung bahkan dilakukan selama 10 hari pertama bulan Ramadan.
6. Balimau, Riau
Dalam menyambut Ramadan masyarakat Langgam, Riau, memliki tradisi balimau atau potang mandi.
Kata potang sendiri bersal dari bahasa masyarakat setempat yang artinya petang.
Saat melakukan tradisi balimau ini, biasanya masyarakat Langgam akan mandi dengan tujuan untuk menyucikan diri.
Perwakilan masing-masing suku menaikkan tanggol atau bendera adat mereka sebagai tanda dimulainya tradisi ini.
Setelah itu satu-persatu orang kemudian saling memaafkan sembari bersalaman dan berpelukan.
7. Malamang, Sumatera Barat
Malamang merupakan tradisi yang dilakukan sebagian besar orang Sumatera Barat dalam menyambut Ramadan.
Sesuai namanya, tradisi ini dilakukan dengan cara menghidangkan lemang yang terbuat dari beras ketan hitam atau beras ketan merah.
Biasanya lemang tersebut dibuat oleh orang dalam jumlah yang cukup banyak karena cara masaknya yang masih tradisional.