TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Hujan disertai angin kencang yang terjadi Minggu 28 Februari 2021 menyebabkan bangunan Bale Pewedaan di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Gana di Dusun Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Klungkung, Bali roboh.
Dua pemedek pun mengalami luka ringan akibat musibah itu.
Pemangku Pemucuk di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek di Dusun Pundukdawa,Jro Mangku Gede Arya Swabawa menceritakan, bencana tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 Wita.
Kebetulan saat itu ada beberapa orang pemedek datang untuk bersembahyang.
"Awalnya sebenarnya cuaca cerah, namun tiba-tiba mendung dan ada hujan. Saat hujan itu lah disertai angin kencang yang datang beberapa kali," ungkap Jro Mangku Gede Arya Swabawa.
Saat angin kencang datang untuk ketigakalinya, ia melihat bangunan Bale Pewedaan itu sudah miring.
Lalu demikian halnya jejeran di sisi timur Bale Pewedaan sudah berterbangan.
Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang, Dahan Pohon Patah Timpa Bangunan SD 2 Sempidi Badung Bali
"Saya sempat berusaha rekam kejadian itu, tapi saya kaget bangunan Bale Pewedaan itu tiba-tiba runtuh," jelasnya.
Saat kejadian ada dua orang pemedek yang berada tidak jauh dari Bale Pewedaan yang roboh.
Sehingga dua pemedek tersebut mengalami luka ringan, akibat terkena runtuhan bangunan.
Mereka sudah langsung dilarikan ke RSUD Klungkung.
"Informasi warga, kedua pemedek itu langsung dilarikan ke rumah sakit. Mereka mengalami luka ringan," ujar Perbekel Desa Pesinggahan, I Nyoman Suastika.
Bangunan Bale Pewedaan yang roboh memiliki panjang sekitar 30 meter, dan lebar sekitar 6 meter.
Kerugian akibat musibah itupun diperkirakan lebih dari Rp1 miliar.
Bangunan itu pun baru rampung sekitar 1 tahun yang lalu.
Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Pohon Bertumbangan di 3 Desa Klungkung
"Kalau dilihat dari RAB, kerugian dari musibah ini sekitar Rp1, 2 miliar. Rencananya pengempon pura akan melakukan rapat untuk tindak lanjut dari musibah ini," ungkapnya.
Sementara itu Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Minggu sore 28 Februari 2021 sudah turun ke lokasi bencana untuk melakukan peninjauan. (*)