Berita Badung

Lumpuh Total Akibat Pandemi, Ratusan Perusahaan Akomodasi Pariwisata di Badung Bali Belum Beroperasi

Penulis: I Komang Agus Aryanta
Editor: Noviana Windri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Disperinaker Badung Ida Bagus Oka Dirga

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pariwisata di Badung mengalami lumpuh total akibat pandemi covid-19 ini.

Bahkan sampai saat ini belum ada perusahaan khusunya akomodasi pariwisata yang buka secara normal.

Tercatat sampai saat ini ada sebanyak 532 perusahaan yang belum beroperasi.

Ratusan perusahaan itu pun masih tutup, mengingat semuanya bergerak di bidang pariwisata seperti hotel, vila maupun restoran.

Hal itu pun juga berpengaruh pada tenaga kerja yang ada.

Namun sampai saat ini akunya tidak ada penambahan terkait pekerja yang di Rumahkan atau di Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Baca juga: Dampak Pandemi, Pendapatan Parkir Gianyar Bali Turun

Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19 di Bali, Pengangguran di Bali Melonjak, Ini Bedanya Dengan Tahun 2019

Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, Pariwisata Bali Merugi Hingga Rp 116 Triliun Selama Setahun

"Dari data kami terakhir ada sebanyak 532 perusahaan yang belum beroperasi sampai saat ini. Ini karena imbas pariwisata yang lumpuh," ujar Kepala Disperinaker Badung Ida Bagus Oka Dirga, Senin 1 Maret 2021.

Dirinya mengakui 532 perusahaan itu  sudah tutup dari Bulan Juli 2020 lalu.

Hanya saja sampai saat ini belum ada tingkat penambahan maupun laporan terkait bukanya perusahaan.

"Tutupnya usaha akomodasi ini sontak berimbas pada ribuan pegawai yang langsung di PHK maupun dirumahkan. Kita tidak bisa pungkiri, Bali khususnya Badung sangat berdampak sekali," jelasnya.

Secara rinci menurut data Disperinaker Badung tenaga kerja yang dirumahkan sudah mencapai 42.483 orang, sementara yang langsung kena pemutusan hubungan kerja mencapai 1.573 orang.

"Dengan adanya wabah ini, tentu kita sangat  berharap agar kasus cepat reda dan pariwisata di Bali kembali pulih. Tidak hanya di Badung mungkin seluruh dunia juga merasakan," bebernya.

Mantan Kabag Umum Setda Badung itu menjelaskan meski beberapa perusahaan memaksa untuk buka, namun belum juga bisa menutupi biaya oprasional.

Selebihnya kini Badung juga masuk dan melaksanakan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga kasus harus benar-benar ditekan.

"Sementara Badung kini akan menggeliatkan UMKM, tapi untuk itu bisa hubungi Dinas UMKM," sarannya.

Halaman
12

Berita Terkini