TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Suara ledakan yang terdengar saat terjadinya kebakaran di Ruko The Bali House, Jalan Mahendradatta Denpasar disebabkan oleh sambaran api ke cairan bahan kimia.
Sementara itu besarnya kobaran api juga disebabkan oleh banyaknya kardus-kardus yang berada di dalam gudang tempat penyimpanan.
Regu Damkar BPBD dari semua Pos di Denpasar mengarah ke lokasi dibantu 1 unit dari Damkar Badung untuk mengatasi kebakaran.
Berkat kesigapan petugas Damkar, api yang sudah membumbung besar itu tidak sampai merembet ke bangunan lain di sebelahnya meskipun saling berhimpitan antara bangunan saru dengan bangunan lainnya.
Baca juga: UPDATE: Kebakaran Ruko The Bali House di Jalan Mahendradatta Denpasar, Sepasang Suami Istri Terluka
Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Toko di Jalan Mahendradatta Denpasar, Api Besar Membumbung dari Bagian Atap
Komandan Regu Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Gung Aji Sujendra mengatakan pihaknya mengatur strategi sistem Kalajengking untuk upaya pemadaman kali ini.
Saat kepulan asap mulai muncul, ruko dalam kondisi sudah tertutup dan terkunci. Petugas Damkar harus menjebol pintu menggunakan linggis.
"Kondisi toko sudah tutup jam operasionalnya. Kami gunakan strategi kalajengking, petugas dikerahkan dari segala arah. Dari bawah, samping atas dan dari arah rumah warga. Dengan begitu kobaran api tidak merembet ke bagian bangunan lainnya," ujar Sujendra saat dijumpai Tribun Bali di lokasi kebakaran.
"Ada 4 wadah berisi cairan bahan kimia yang menimbulkan suara ledakan tadi, dan banyak kardus-kardus di gudang yang menyebabkan api cepat membesar serta bahan-bahan lain yang mudah terbakar," jabarnya.
Regu Damkar membutuhkan waktu hingga 2 jam untuk memadamkan api dan melakukan pendinginan agar memastikan tidak ada lagi sumber api yang muncul.
Sujendra menerangkan penyebab kebakaran diperkirakan diakibatkan hubungan pendek arus listrik.
"Untuk penyebab dugaan awalnya korsleting listrik," sebutnya.
Sementara itu, seorang saksi, Ibu Tegar (46) pedagang menerangkan, bahwa pada pukul 19.00 wita, ia berada di dalam warung mendengar ada orang teriak minta tolong.
Saat keluar ia melihat 2 orang, laki dan perempuan pemilik toko bergelantungan di tembok depan toko sambil berteriak minta tolong.
Beberapa saat kemudian ia melihat yang perempuan melompat ke atas canopi yang terbuat dari seng yang ada di depan toko dan disusul oleh yang laki - laki.
Sementara itu asap tebal mengepul dari dalam toko.