Berita Bali

Sulit Berkomunikasi dengan Pasien Asal Tiongkok, Tim Medis RSUP Sanglah Diajarkan Bahasa Mandarin

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelas Bahasa Mandarin Untuk Perawat RSUP Sanglah yang dilakukan melalui Zoom.

"Ini karena incinerator RSUP Sanglah tidak memenuhi dari sisi uji fungsi dan keamanannya.

Sehingga tidak memiliki syarat operasional dan sampai saat ini incinerator tidak berfungsi," jelasnya pada, Senin 15 Maret 2021.

Baca juga: Menkes Budi Sadikin Kunjungan ke RSUP Sanglah Bali, Tinjau Pembangunan Gedung Kesehatan Baru

Sedangkan alat lainnya, dr.Natih mengakui RSUP Sanglah memang belum memilikinya.

Namun demikian, untuk tahun 2021, RSUP Sanglah mendapatkan hibah alat pengolahan sampah plastik dari Kementerian Kesehatan.

Dengan adanya hibah ini, dr.Natih mengatakan di tahun 2021, RSUP Sanglah bisa melakukan pengolahan sampah secara mandiri.

Sehingga volume sampah yang akan di kirim ke luar Bali bisa dikurangi.

"Jika alat ini dioperasikan, maka akan mampu mengurangi sekitar 30 persen dari sampah pada padat yang dihasilkan oleh Rumah Sakit Sanglah

Sehingga akan bisa menghemat biaya pengiriman sampah," tambahnya.

Selain itu, dengan adanya alat pengolahan sampah plastik ini, RSUP Sanglah dikatakan dr.Natih bisa melakukan pengolahan sampah sendiri.

Khususnya untuk sampah medis yang terbuat dari bahan plastik yang sifatnya steril.

Sehingga sampah tersebut bisa dijual dan bisa di daur ulang kembali.(*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Berita Terkini