TRIBUN-BALI.COM - Kemampuan tempur Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa memang tak diragukan lagi.
Mayjen I Nyoman Cantiasa pernah ikut menghadapi KKB Papua, kemampuan tempur Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa tak perlu diragukan lagi.
Jenderal dari Kopassus itu berpengalaman menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa juga pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus, dan kini ia mengemban amanah sebagai Pangdam XVIII/Kasuari.
Melansir dari tayangan di channel youtube resmi Kodam XVIII/Kasuari, tampak Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengajari secara langsung prajuritnya untuk bertempur.
Tampak proses latihan diikuti oleh 250 personel dari Kodam XVIII/Kasuari.
Mereka berasal dari Yonif RK 762/VYS, Yonif 761/Kibibor Akinting dan Yonif 764/Imba Baua.
Para prajurit dilatih untuk menghadapi pertempuran jarak dekat, yang membutuhkan ketelitian, kewaspadaan serta respon yang cepat dan tepat.
Sejumlah prajurit tampak fokus menggunakan peralatan lengkap termasuk senapan serbu.
Kemudian tampak Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mendatangi seorang prajurit yang ikut dalam latihan.
Ia menginstruksikan kepada prajurit itu untuk langsung cepat melumpuhkan lawan pertama kali terlihat.
"Pada saat menyelinap kau intip, itu yang kelihatan pertama kau sikat. Saat kau bergerak maju ada lagi musuh kedua, sikat lagi" kata Nyoman.
Bebaskan Sandera KKB Papua
Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa merupakan sosok yang berperan penting dalam Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma 1996.
Ia saat itu menjadi salah satu anak buah Prabowo Subianto yang ikut terjun dalam operasi tersebut.
Melansir dari tayangan MetroTV yang diunggah ulang channel youtube blackdistro, Mayjen TNI I Nyoman Cantias menceritakan pengalamannya saat Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma 1996.
Menurut keterangan Nyoman, saat itu ia masih berpangkat Letnan Satu (Lettu).
Ia menjabat sebagai Wakil Komandan (Wadan) Sub Tim Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus.
Nyoman dan para prajurit Kopassus lainnya awalnya tidak menyangka, akan mendapatkan tugas membebaskan warga yang disandera KKB Papua.
"Jadi saat operasi pembebasan sandera di Mapenduma, saya berpangkat Letnan Satu.
Jabatan saya Wadan Sub Tim pada saat itu," ucap Nyoman.
Tak cuma warga negara Indonesia, beberapa warga negara asing juga ikut disandera.
"Kami pada saat itu tidak menyangka akan ada tugas operasi pembebasan sandera.
Sanderanya bukan hanya Warga Negara Indonesia, tetapi ada warga negara asing.
Kami mendapat perintah operasi dari Komandan (Jenderal) Kopassus, pada saat itu Brigadir Jenderal TNI Prabowo Subianto," katanya.
Nyoman mengungkap bahwa saat itu KKB Papua pimpinan Kelly Kwalik melayangkan sejumlah tuntutan.
Tuntutannya adalah mempublikasikan keberadaan OPM yang eksis di Papua, dan meminta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sebagai fasilitator dan negosiator.
Selain itu, KKB Papua itu juga meminta ICRC mengirimkan logistik berupa makanan dan obat-obatan.
Yang lebih tak masuk akal, Kelly juga mendesak ICRC mengirim sejumlah senjata kepada KKB Papua.
Profil Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa
Dikutip dari Wikipedia, Mayor Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr. lahir di Bubunan, Seririt, Buleleng, Bali, 26 Juni 1967.
Iaadalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 26 Agustus 2020 mengemban amanat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari.
I Nyoman Cantiasa adalah lulusan terbaik Akmil tahun 1990 dan Karya Tulis Terbaik Dikreg XLI Sesko TNI Ta. 2014.
Ia berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus). (*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pernah Basmi KKB Papua, Jenderal dari Kopassus I Nyoman Cantiasa Ajari Pasukan Bertempur: Kau Sikat