Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali Dr. Ir. Wayan Koster, MM., menjelaskan bahwa secara umum Provinsi Bali mengalami surplus delapan komoditas bahan pangan, termasuk beras, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, dan daging babi.
Artinya, produksi bahan pangan di Provinsi Bali mampu memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Bali.
Namun demikian, Provinsi Bali masih mengalami defisit untuk komoditas bawang putih.
Dr. Ir. Wayan Koster, MM., juga memberikan beberapa arahan untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh Kepala Daerah dan OPD terkait.
• Galungan Sebentar Lagi, Apa Esensinya Dalam Ajaran Hindu Bali
• Menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, Yayasan Harta Hanya Titipan Bagikan Bansos di Buleleng
Sebagai langkah awal inisiasi kerja sama perdagangan antar daerah, Dr. Ir. Wayan Koster, MM., meminta untuk dilakukan pembentukan tim neraca pangan di tingkat Kota/Kabupaten yang bertugas memetakan komoditas bahan pangan yang mengalami surplus atau defisit di masing-masing daerah.
Menurutnya, kehadiran BUMD pangan dinilai semakin krusial terutama sebagai penyangga stok bahan pangan terutama ketika harga sedang mengalami lonjakan. (*)