Informasi tersebut merupakan data per tanggal Rabu (7/4/2021) sore.
Angka ini merujuk pada keseluruhan data dari 15 daerah yang terdampak banjir, yang terdiri dari kota dan kabupaten.
"Dari 124 jiwa yang meninggal, 67 jiwa itu dari Kabupaten Flores Timur, kemudian dari Lembata ada 28, kemudian 21 dari Kabupaten Alor."
"Kemudian tiga dari Kabupaten Malaka, dua dari Kabupaten Sabu Raijua, satu meninggal dunia dari Kabupaten Kupang, satu dari Kabupaten Ende dan satu lagi dari Kota Kupang," ujar Raditya.
Berikut rincian data korban meninggal yang tersebar di beberapa wilayah terdampak bencana:
- 67 di Kabupaten Flores Timur
- 28 di Kabupaten Lembata
- 21 di Kabupaten Alor
- 3 di Kabupaten Malaka
- 2 di Kabupaten Sabu Raijua
- 1 Kabupaten Kupang
- 1 di Kabupaten Ende
- 1 di Kota Kupang
Siklon Tropis Seroja
Dalam konferensi pers pada Senin (5/4/2021), Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati memaparkan penyebab terjadinya bencana alam banjir bandang di NTT ini dipicu cuaca buruk akibat badai atau siklon tropis Seroja.