“Upaya restocking sedang kita upayakan, tapi semua itu kan butuh waktu. Restocking diusahakan masih dari Bali saja karena berisiko memasukkan babi dari luar daerah,” paparnya.
Menurutnya, meskipun stok kebutuhan babi siap potong di Bali kurang, dia mengimbau kepada masyarakat untuk beralih memotong daging lainnya, seperti daging ayam.
"Sebenarnya untuk keperluan upakara di Hari Raya Galungan lebih banyak ke daging ayam. Hanya saja karena budaya Bali, masyarakat memotong daging babi," ungkapnya.
Disinggung apakah akan melakukan operasi pasar jelang Galungan untuk menstabilkan harga babi, Gung Intan menjawab diplomatis.
Ia mengatakan, untuk daging babi sulit dilakukan karena tidak ada stok yang dimiliki pemerintah.
“Kalau soal operasi pasar itu kan harus ada stok, kaya operasi pasar misalnya gula kan ada stok gula yang bisa dipasarkan. Kalau daging kan nggak bisa seperti itu,” akunya.
Disinggung mengenai pemantauan kesehatan babi yang akan dipotong, dia menyatakan pihaknya akan menerjunkan tim untuk memeriksa kesehatan hewan yang akan dipotong pada h-1 Hari Raya Galungan.
Saat itu, tim akan memeriksa dengan tujuan agar babi yang akan dikonsumsi oleh masyarakat benar-benar aman.
“Biasanya menjelang hari raya besar keagamaan teman-teman di bidang Keswan Kesmavet melakukan pemeriksaan hewan sebelum pemotongan,” jelasnya.
Di tempat terpisah, harga daging babi di beberapa pasar di Badung masih tinggi. Bahkan tembus di angka Rp 85 ribu per kg.
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Koperasi dan UMKM, harga daging babi merata di beberapa pasar di Badung. Seperti Pasar Kuta, Mengwi dan Blahkiuh harga daging babi sama yakni Rp 85 ribu per kg.
"Sampai saat ini harga daging babi masih tetap diangka Rp 85 ribu. Ini pendataan kami lakukan dua hari lalu atau Senin (5 April 2021)," kata Kabid Perdagangan Dinas Koperasi I Ketut Gede Suwedharma.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa memprediksi jika ada kenaikan mendekati Hari Raya Galungan. Hanya saja akunya sampai saat ini harga daging babi masih di angka tersebut.
"Untuk sementara ini belum ada kenaikan. Beberapa hari ke depan kami belum tahu. Apalagi populasi babi kan sekarang sedikit minim," katanya.
Kendati demikian, pihaknya menyebutkan untuk kenaikan harga terjadi pada bahan pokok seperti cabai rawit. Dari hasil pendataan sampai hari ini harga cabai rawit di Badung di angka Rp 70 ribu per kg.