TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar terus melakukan persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang SMP.
Sampai saat ini, sudah 16 sekolah di Denpasar yang mendaftar ke Disdikpora untuk mengikuti sekolah tatap muka.
Kabid Pendidikan SMP Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama mengatakan 16 sekolah tersebut yakni 6 sekolah Satuan Pendidikan Kerja (SPK) dan 10 SMP negeri maupun swasta.
Baca juga: Badung Perluas Jangkauan Pembelajaran Tatap Muka Bila PTM di Kecamatan Petang Sukses Dilaksanakan
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Karangasem Bali Rencananya Digelar Setelah Liburan Galungan
“Untuk sekolah negeri kami pasti siap semua, tapi sekarang masih mempersiapkan prasarana saja. Nanti setelah Galungan pasti akan semakin ramai yang mendaftar,” katanya saat dihubungi Senin, 12 April 2021 siang.
Ia menambahkan, walaupun sekolah tersebut melakukan pendaftaran untuk ikut PTM, namun pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan untuk memastikan kesiapan sekolah tersebut.
“Nanti akan dicek lagi ke sekolah tersebut, apakah sudah benar siap dalam hal prasarana maupun pendukung lainnya,” katanya.
Untuk bisa mengikuti PTM ini, sekolah harus memenuhi 15 item yang dipersyaratkan, mulai dari persetujuan orang tua, pendukung protokol kesehatan, hingga rencana pelaksanaan pembelajaran.
Persiapan yang juga sangat diperlukan dalam PTM ini yakni kapasitas internet.
“Karena pembelajarannya pakai sistem sif. Sehingga siswa yang di rumah juga harus ikut belajar sehingga diperlukan koneksi internet yang bagus,” katanya.
Baca juga: Pemerintah Tetap Beri Dua Opsi yaitu Tatap Muka Terbatas dan Pembelajaran Jarak Jauh
Sementara itu, untuk pembagian sif di setiap sekolah ditentukan oleh sekolah masing-masing.
“Intinya satu kelas berisi 50 persen dari kapasitas. Nanti untuk shiftnya tergantung jumlah siswa, ada yang satu shift untuk SPK karena siswanya sedikit, dua sampai tiga shift,” katanya.
Sedangkan durasi pembelajaran saat tatap muka juga dibatasi yakni 2 jam.
Sebelum PTM benar-benar diterapkan, Disdikpora akan melakukan simulasi.
Direncanakan, simulasi ini akan digelar pada Juni 2021 mendatang.
Setelah pelaksanaan simulasi akan dilanjutkan dengan evaluasi.
“Setelah evaluasi dan bisa dilaksanakan maka akan kami terapkan. Karena kami harus hati-hati dalam penerapannya, tidak boleh gegabah,” katanya. (*)
Berita lainnya di Berita Denpasar