Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pandemi Covid-19 yang masih melanda di wilayah Indonesia saat ini dinilai turut mempengaruhi kebutuhan uang yang beredar di masyarakat, khususnya di wilayah Provinsi Bali.
Pada Triwulan I 2021, Bank Indonesia mencatat permintaan uang atau outflow sebesar Rp. 1,75 triliun.
Atau turun sebesar 55 persen dibandingkan Triwulan I 2020 yang tercatat sebesar Rp. 4 triliun.
Sedangkan untuk jumlah uang yang disetorkan masyarakat ke Bank Indonesia atau Inflow tercatat sebesar Rp. 4 triliun.
Baca juga: Karyawan Bank Ini Nikahi Istrinya 4 Kali dalam Sebulan, Manfaatkan Celah UU Tenaga Kerja
Baca juga: Bank Indonesia Siapkan 4.068 Titik Penukaran Uang Baru Untuk Lebaran 2021
Baca juga: Cara Cek Penerima BLT UMKM Rp 1,2 Juta di Bank BRI, Cara Daftar BLT UMKM via eform.bri.co.id/bpum
Atau turun sebesar 31 persen dibandingkan Triwulan I 2020 yang tercatat sebesar Rp. 5,7 triliun.
Ini artinya selama Triwulan I 2021, uang yang disetorkan atau inflow lebih besar daripada uang yang didistribusikan atau terjadi Net Inflow sebesar Rp 2.25 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan bahwa pada periode Hari Raya Keagamaan seperti Galungan, Kuningan dan Idul Fitri 2021, kebutuhan uang tunai masyarakat diperkirakan mencapai sebesar Rp. 2,2 triliun.
"Untuk menjamin kebutuhan tersebut, Bank Indonesia menyediakan sebanyak Rp. 4,6 triliun atau sebesar 189 persen dari uang yang dibutuhkan. Selain itu, Bank Indonesia juga bekerjasama dengan perbankan menyediakan 227 titik penukaran yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Bali untuk menjamin kelancaran ketersediaan uang di masyarakat," ucap Trisno Nugroho.
Ia juga menambahkan bahwa dalam rangka menyambut hari raya keagamaan tersebut, Bank Indonesia membuat kebijakan untuk memberikan kemudahan bagi mayarakat memiliki Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI dengan nominal Rp 75 ribu atau UPK 75.
"Kebijakan tersebut adalah satu KTP dapat menukarkan maksimal sebanyak 100 lembar setiap harinya dan dapat diulang pada hari berikutnya. UPK 75 dapat diperoleh di kantor Bank Indonesia atau kantor bank terdekat," jelasnya.
Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan pemesanan penukaran melalui aplikasi PINTAR pada hari yang sama apabila pemesanan dilakukan sebelum pukul 11.30 Wita.
UPK 75 sendiri merupakan alat pembayaran yang sah, dapat digunakan sebagai uang THR saat lebaran, berbelanja memenuhi kebutuhan, disimpan sebagai koleksi, dan fungsi lainnya sebagaimana Rupiah dalam pecahan yang lain.
Trisno Nugroho mengatakan, bahwa untuk itu diharapkan kepada masyarakat agar menerima apabila terdapat pembayaran dengan menggunakan UPK75.
"Bank Indonesia selalu mengingatkan bahwa Rupiah merupakan satu-satunya alat pembayaran yang sah di NKRI yang harus kita banggakan dan kita jaga bersama dengan Cinta, Bangga, serta Paham Rupiah," kata Trisno Nugroho pada Senin 19 April 2021.
Terkait percepatan pemulihan ekonomi Bali melalui program vaksinasi di kalangan perbankan, pada Sabtu 17 April 2021 lalu, Bank Indonesia, Dinas Kesehatan Bali Provinsi Bali, Tim Petugas Kesehatan, dan juga BRI menggelar program vaksinasi.
Menurut Trisno Nugroho, perbankan yang termasuk katagori pelayan publik sangat mendukung program vaksinasi.
Dan untuk itu, Bank Indonesia dan Badan Musyawarah Perbankan Bali (BMPD) Provinsi Bali secara bergiliran menyelenggarakan program vaksinasi yang tidak hanya di Denpasar tetapi juga di Kota/Kabupaten seluruh Bali.
Dalam kesempatan tersebut, BRI sendiri menjadi tempat penyelenggaraan vaksin untuk 700 pegawai perbankan.
"Dapat kami laporkan BMPD bekerja sama dengan Pemerintah Daerah seluruh Bali, pegawai bank sudah divaksin semua dan sedang berlangsung di Kabupaten Jembrana, Klungkung, Karangasem, Tabanan, Gianyar, Buleleng, Denpasar – Badung dan Bangli sedang disiapkan, semoga segera menyusul. Kami berharap pelaksanaan berikutnya tetap secara terus menerus dilakukan setiap minggunya dan dapat ditambah kuota dan frekuensinya, sehingga seluruh pegawai perbankan yang lebih dari 10 ribu pegawai dapat segera memperoleh vaksin," ungkap Trisno Nugroho yang juga selaku Ketua Badan Musyawarah Perbankan Provinsi Bali.
Dirinya juga menyebut bahwa program vaksinasi bagi pegawai perbankan ini diharapkan dapat mempercepat herd immunity, sehingga selain melindungi masyarakat dari penyebaran Covid-19 juga mendorong pemulihan ekonomi sehingga Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit.
"Kami mengimbau agar pegawai perbankan yang telah memperoleh vaksin, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan kapan pun dan dimana pun kita berada. Tetap disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan," jelasnya.(*).