Makan Bergizi Gratis

Anggaran MBG Naik Jadi Rp335 T, Makan Habiskan Rp1,2T Per Hari, Siswa Buleleng dan Jembrana Nikmati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROGRAM MBG – Para Siswa SD Negeri 5 Sukasada, Kabupaten Buleleng saat menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari pertama, Selasa (19/8).

TRIBUN-BALI.COM  – Pemerintah mengusulkan anggaran sebesar Rp 335 triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Usulan ini menandai lonjakan signifikan dari alokasi tahun sebelumnya, yakni Rp 71 triliun dalam APBN 2025.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, RAPBN 2026 bakal fokus digunakan untuk mendanai program-program prioritas nasional. Program prioritas dengan alokasi kenaikan terbesar adalah MBG. Tahun depan, anggaran makan untuk anak-anak sekolah ini mencapai Rp 335 triliun. 

Dengan besaran anggaran MBG 2026 yang mencapai Rp 335 triliun, nilainya hampir separuh total RAPBN tahun depan. Sementara itu, Program Nasional MBG di Kabupaten Buleleng akhirnya juga dirasakan para siswa di SD Negeri 5 Sukasada.

Baca juga: TUGAS Akhir Mahasiswa Berbentuk Karya Sastra & Jurnalistik, Terobosan UPMI Bali & Didukung Sastrawan

Baca juga: KONTRAK 2 Musim, Jordy Bruijn Resmi Gabung Serdadu Tridatu, Pemain Asing ke-8 di Skuad Johnny Jansen

Para siswa nampak antusias menikmati aneka hidangan yang disediakan. Dari pantauan Tribun Bali, menu MBG hari itu berupa nasi, ayam kecap, tumis buncis dan wortel, tempe orek, serta terdapat buah melon. Seluruhnya disajikan menggunakan ompreng berbahan stainless stell, yang dibagikan pada jam istirahat pertama atau pukul 09.15 wita. 

Para siswa menikmati hidangan dengan suka cita. Tak sedikit yang langsung menyantap hidangan hingga tak bersisa. Namun adapula beberapa siswa yang menyisakan sayur. Beberapa dari mereka mengaku karena tidak suka sayur.

Kepala Sekolah SD Negeri 5 Sukasada, I Putu Jaya Saputra mengungkapkan, program MBG baru pertama kali dilaksanakan di Kecamatan Sukasada. Sebelum pelaksanaan hari ini, pihaknya sempat beberapa kali dimintai data.

“Data yang diminta berupa jumlah siswa, hingga kapan jam istirahat pertama. Untuk di SD 5 Sukasada, total ada 69 siswa. Sedangkan jam istirahat jam 9.15 wita. Sehingga tadi tepat jam istirahat, makanan sudah tiba,” ucapnya, Selasa (19/8). 

Menurut Putu Jaya, program MBG ini bagus untuk siswa. Sebab menu yang disajikan memiliki kandungan gizi yang seimbang. Mulai dari karbohidrat, vitamin hingga protein. "Apalagi menu yang disajikan juga minim penyedap rasa. Sehingga baik untuk kesehatan," katanya. 

Menanggapi ihwal siswa yang tidak memakan menu sayur, menurut Putu Jaya, hal ini dikarenakan siswa belum mengerti manfaatnya. Sehingga cenderung memilih menu yang disukai saja. "Melalui program ini, kita akan pelan-pelan edukasi siswa, bahwa yang enak belum tentu sehat. Tetapi yang sehat, pasti bermanfaat untuk tubuh," tandasnya.

Sementara itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Jembrana juga mendistribusikan MBG ke sekolah sasaran, Selasa (19/8). Total, ada 7 sekolah yang dilayani dengan total penerima manfaat sebanyak 2.465 siswa. Jumlah tersebut dari jenjang Taman Kanak-kanak atau TK/PAUD hingga SMA/SMK Sederajat wilayah Kecamatan Jembrana. 

Menurut data yang berhasil diperoleh, tujuh sekolah tersebut adalah RA As-Shiddiqiyyah, Dauhwaru (51 siswa), TK Kemala Bhayangkari, Pendem (113 siswa), TK Santhi Kumara, Dauhwaru (29 siswa), SDN 3 Pendem Kelas 1–3 (67 siswa), SDN 3 Pendem Kelas 4–6 (65 siswa), MTsN 4 Jembrana, Loloan Timur (646 siswa). 

Kemudian untuk siswa di MAN 1 Jembrana, Negara (1069 siswa), dan SMK TP 45 Negara, Pendem (425 siswa). 
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan penambahan anggaran MBG tersebut saat menyampaikan pidato dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-1 Tahun Sidang 2025/2026 dan Penyampaian RAPBN Tahun Anggaran 2026 di DPR, komplek Parlemen, Jumat (15/8).

Ia menegaskan bahwa program MBG telah dijalankan di seluruh provinsi dan akan diperluas ke pelosok Indonesia untuk mempercepat penurunan angka stunting. Program ini ditargetkan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat, termasuk siswa, ibu hamil, dan balita, melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Selain meningkatkan kualitas gizi anak-anak sebagai fondasi SDM unggul, MBG juga dirancang untuk memberdayakan UMKM, menguatkan ekonomi lokal, dan menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru bagi petani, nelayan, peternak, dan pelaku usaha kecil.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menjelaskan, anggaran Rp 335 triliun akan digunakan untuk intervensi gizi langsung kepada 82,9 juta penerima manfaat.

Halaman
123

Berita Terkini