TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Setelah sempat membuat kehebohan pasca meninggalnya Muh Abdul Malanua seorang warga Kota Denpasar di salah satu kos di Jalan Pulau Sebatik, Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat, Bali, tim KIPI Kota Denpasar melakukan beberapa investigasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Abdul Malanua ditemukan pada, Senin 24 Mei 2021 lalu.
Yang bersangkutan santer diberitakan meninggal karena sakit hipertensi yang di deritanya hingga penyakit Abdul kambuh setelah ia mengikuti vaksinasi Covid-19.
Mengenai hal tersebut, ketika dikonfirmasi, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Hindra Irawan Satari mengatakan bahwa Komda Bali telah melaporkan hasil investigasinya.
"Komda Bali melaporkan bahwa berdasar hasil investigasi yang dilakukan, diambil kesimpulan, bahwa Kematian bukan disebabkan oleh vaksinasi, namun oleh karena penyakit lain, audit bersama Komnas akan dilakukan besok," paparnya pada, Kamis 27 Mei 2021.
Lebih lanjutnya Prof. Hindira mengatakan, dasar kesimpulan dari investigasi walau tidak dilakukan autopsi pada jenazah adalah dari riwayat berobat sebelum divaksinasi yang didapat dari kerabat.
Diketahui sebelumnya almarhum menderita beberapa penyakit seperti hipertensi, diabetes dan kolesterol dan selama ini tidak pernah berobat teratur.
"Saat hari vaksinasi Almarhum atas kemauan sendiri datang dan ternyata didapat tekanan darah normal. Setelah pulang almarhum tidak pernah keluar dari kamar dan memang kebiasaan nya memang demikian, namun terdengar muntah sehari sesudah dan mengorok sehari setelah vaksinasi," tambahnya.
Keesokan harinya almarhum didapati sudah wafat dan terlihat ada obat-obat an di dekat almarhum.
"Mohon jangan sampai pemberitaan menyalahkan Almarhum, karena niat Almarhum untuk divaksinasi harus kita hargai, nakes telah melakukan prosedur sesuai SOP dan berniat baik untuk membantu Almarhum mendapat kekebalan, hipertensi,diabetes ,kolesterol dapat mengakibatkan kematian kapan saja, baik divaksinasi maupun tanpa divaksinasi," lanjutnya.
Ia juga mengatakan vaksinasi Covid-19 ini tidak menyebabkan tekanan darah tinggi, Diabetes Militus hingga kenaikan kolesterol.
Ia berharap semoga keterangan ini dapat menenangkan masyarakat.
Sementara itu nantinya, akan ada klarifikasi dari Komnas berdasarkan hasil dari investigasi dan kajian Komda Bali. (*)