Corona di Bali

Jika Korban KIPI Setelah Vaksin AstraZeneca Masih Banyak, Prof Mahardika Minta Penggunaan Dihentikan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahli Virologi Unniversitas Udayana Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika

Namun demikian Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI masih akan menggunakan vaksin Covid-19 dengan merek tersebut. 

Melalui Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi, Kemenkes masih akan menggunakan vaksin AstraZeneca karena dinilai memberikan manfaat yang lebih besar. 

Ia berujar, yang menjadi tantangan saat ini adalah masalah ketersediaan vaksin. 

Angka kasus Covid-19 yang terus melonjak membuat produsen vaksin mengutamakan vaksinasi untuk masyarakat di negaranya terlebih dahulu.

Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat tidak memilih-milih vaksin Covid-19 yang akan digunakan nantinya.

“Saat ini semua negara sama-sama tengah membutuhkan vaksin. Jadi, vaksin merek apapun memiliki manfaat yang sama,” kata Nadia melalui keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin 24 Mei 2021.

Menimpali pernyataan Nadia, pakar imunisasi dr Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, saat ini AstraZeneca menjadi vaksi Covid-19 yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Bahkan, lanjut dia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa vaksin ini aman dan efektif untuk melindungi tubuh dari risiko Covid-19 yang sangat serius.

“Ini termasuk risiko kematian, rawat inap, dan penyakit parah.

Efek samping yang jarang terjadi setelah vaksinasi, seperti kebas dan pegal pada daerah penyuntikan, hingga demam tinggi ini kecil artinya jika dibandingkan dengan risiko kematian akibat Covid-19,” jelasnya.

Penjelasan dari Nadia dan Elizabeth bukanlah tanpa bukti.

Hasil studi terbaru yang dikeluarkan Public Health England (PHE) menyebut bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca, 66 persen ampuh mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B.1.1.7 atau varian Inggris.

Sementara itu, satu dosis vaksin AstraZeneca terbukti efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 Inggris sebesar 50 persen, tiga minggu setelah disuntikkan ke dalam tubuh.

Selain itu, penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu 5 April-16 Mei 2021 itu juga mengemukakan bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca, 60 persen efektif mengurangi kesakitan dari varian Covid-19 B.1.617.2 atau varian India.

Satu dosis vaksin ini juga 33 persen ampuh mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 India setelah tiga minggu disuntikkan.

Halaman
123

Berita Terkini