TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Simak dampaknya pasar saham jika PPKM Darurat diperpanjang di artikel ini.
Pemerintah telah menyiapkan skenario perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga enam minggu ke depan guna menekan kasus Covid-19.
Analis Erdhika Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mengatakan, perpanjangan PPKM darurat ini tidak dapat dipungkiri bakal menyebabkan pertumbuhan ekonomi kembali tertahan.
Bank Indonesia (BI) juga telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2021 berkisar di 3,8% sebelumnya sempat diproyeksikan tumbuh 4,1%-5,1%.
Baca juga: Gara-gara Ronaldo Geser Botol, Saham Coca Cola Langsung Anjlok, Padahal Sponsor EURO 2020
"Dampaknya, pasar akan akan bergerak lebih volatile dengan kecenderungan melemah mencermati sentimen PPKM lanjutan dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang terhambat," kata Hendri, Selasa, 13 Juli 2021.
Menurut dia, tekanan jual kemungkinan akan terjadi sejalan dengan adanya panic selling pelaku pasar saat ini.
Hal itu terlihat pada perdagangan pada sesi 2 Selasa, 13 Juli 2021.
Investor melepas sahamnya untuk profit taking atau menghindari risiko investasinya di pasar saham di tengah adanya ketidakpastian ekonomi dan ketidakpastian bisnis.
Baca juga: Jangan Pernah FOMO, 5 Tips Investasi Saham yang Perlu Diketahui
Meski begitu, dia melihat kemungkinan turunnya IHSG tak akan sedalam PSBB pertama kali diterapkan pada 2020 yang lalu.
Pasalnya, pemerintah dan pelaku pasar tampak lebih siap dibandingkan tahun lalu dalam menghadapi pandemi ini.
Terlebih dengan adanya program vaksinasi yang terus berjalan.
"Sehingga di tengah adanya aksi sell off pasar saham, ada saja pelaku pasar yang sudah bersiap untuk mengakumulasi saham dalam jangka pendek," tambah Hendri.
Sekarang ini IHSG berada pada level 6.012.
Apabila terjadi koreksi, support pertama berada di level 5.930.
Namun, apabila support itu tertembus, ada potensi bagi IHSG menguji level support selanjutnya yaitu di level 5.860.
Hendri mengatakan ini merupakan koreksi sehat akibat adanya panic selling.
Baca juga: Merugi Akibat Pandemi Covid-19, AirAsia Group Cari Dana Rp 8,65 Triliun, Hutang Hingga Jual Saham
Nah ke depannya, beberapa sentimen yang dinilai bisa mengangkat IHSG yaitu harapan efektivitas PPKM darurat yang sedang dijalankan pemerintah, kemudian target capaian vaksinasi pemerintah yang terealisasi, dan ekspektasi penurunan kasus Covid-19.
Hendri menambahkan, PPKM darurat saat ini diharapkan dapat menekan kasus yang meningkat mengingat ongkos PPKM ini yang cukup besar.
Apabila kasus turun, kepercayaan investor diharapkan akan kembali pulih dalam berinvestasi di bursa kendati pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan masih terhambat.
Dia memproyeksi IHSG dalam jangka menengah akan bergerak volatile dengan kecenderungan melemah menguji support terdekatnya yaitu di level 5.930, dan level support sebulan berada pada level 5.860.
Kemudian pasar akan bergerak konsolidasi pada level tersebut, adapun level resistance sebulan berada pada level 6.000.
Baca juga: Seserahan Pernikahan Berupa Saham, BEI Bali Sebut Ini Bukti Masyarakat Semakin Aware Investasi
Hendri menyarankan para pelaku pasar agar lebih sabar dalam mengambil keputusan. "
Buy on weakness merupakan strategi yang sekiranya lebih baik digunakan apabila belum mempunyai posisi.
Namun, apabila sudah mempunyai posisi, diharapkan dapat kembali menyediakan keseimbangan portofolio dan cash yang tersedia," pungkas dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul PPKM darurat diperpanjang, begini dampaknya untuk pasar saham.