TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Menjelang berakhirnya PPKM Level 4 pada 2 Agustus 2021, RSUD Sanjiwani Gianyar masih kewalahan menangani pasien Covid-19.
Bahkan bed atau tempat tidur pasien isolasi sebanyak 86 buah, saat ini telah terisi penuh.
Sebagian besar pasien merupakan klaster rumah tangga akibat penerapan protokol kesehatan di rumah tangga dinilai kurang bagus.
Selain itu, dari total pasien, 60 persen pasien bergejala berat adalah mereka yang belum divaksin.
Baca juga: 45 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Dijadwalkan Tiba pada Agustus 2021, Termasuk Pfizer dan Moderna
Direktur Utama RSUD Sanjiwani Gianyar, Dokter Ida Komang Upeksa, saat dikonfirmasi Minggu 1 Agustus 2021, kondisinya berbeda pada hari biasanya.
Di mana dalam pembicaraan via telepon, napasnya ngos-ngosan.
"Kita sangat kewalahan, semua bed full," ujarnya saat ditanya situasi penanganan pasien Covid-19 di RSUD Sanjiwani.
Pria yang juga menjabat pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Gianyar tersebut mengatakan, hal ini tidak hanya terjadi di RSUD Sanjiwani saja.
Namun hampir di setiap rumah sakit rujukan mengalami hal serupa.
"Yang seperti ini bukan di sini saja, tapi hampir di setiap rumah sakit rujukan mengalami hal serupa," ujarnya.
Terkait pasien yang kini banyak dirawat di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Gianyar tersebut, Ida Upeksa mengatakan, sebagian besar merupakan klaster keluarga.
Hal tersebut, kata dia, dikarenakan penerapan protokol kesehatan di rumah tangga sangat rendah.
"Dari tracing yang kami lakukan, kebanyakan dari klaster rumah tangga. Karena di rumah tangga penerapan protokol kesehatan rendah, di rumah tidak ada yang pakai masker," ujarnya.
Lalu apakah yang dirawat di RSUD Sanjiwani saat ini semuanya bergejala berat, Upeksa mengatakan tidak.
Namun ia menegaskan, dari 60 persen pasien bergejala berat seperti salah satunya harus membutuhkan oksigen, adalah mereka yang belum divaksin.