Siwa pun mengakui Bhatara Kala sebagai putranya dan begitu juga Bhatari Uma, sehingga diberikanlah beberapa hak oleh Siwa kepada Kala.
Hak tersebut yaitu Bhatara Kala berhak memakan seseorang yang salah wetu, salah waktu dan ruang, misal ada yang lewat sandikala, dianggap bisa dimakan oleh Bhatara Kala.
Selain itu Kala juga berhak memakan mereka yang memiliki pawukon sama dengan kelahirannya yaitu Wuku Wayang.
Iitupula yang menyebabkan Bhatara Kala selalu mengejar adiknya yaitu Bhatara Kumara yang lahir saat Wuku Wayang untuk dimakan. (*)