Berita Buleleng

Enam Rumah Warga Rusak, Angin Puting Beliung di Buleleng dan Pohon Tumbang di Klungkung

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani
Editor: Karsiani Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu rumah warga di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali, yang rusak akibat diterjang angin puting beliung, Senin 16 Agustus 2021.

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Angin puting beliung menerjang Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Buleleng, Minggu 15 Agustus 2021 malam.

Sejumlah rumah rusak, terutama pada bagian atap.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Kadek Susilawati (36) warga asal Banjar Dinas Kawanan, Desa Menyali, Senin 16 Agustus 2021, mengatakan, angin puting beliung datang menerjang sekitar pukul 20.00 Wita.

Kala itu, ia sedang duduk sambil minum kopi di teras rumah bersama suaminya, Komang Ardima.

Tidak ada hujan, angin kencang tiba-tiba datang menerjang rumah permanen miliknya.

Kadek Susilawati kemudian bergegas lari ke halaman rumah bersama suaminya untuk menyelamatkan diri.

Angin puting beliung itu diperkirakan terjadi lebih 15 menit, hingga membuat atap rumah bagian kamar mandi dan kamarnya terlepas.

BACA JUGA: Kisah Sri Rintis 'Kripik Biru' yang Populer di Bali, Khas Berbahan Kepala dan Leher Ayam

"Saat saya lari itu, seng atap rumah langsung terbang. Anginnya kencang sekali, debu-debu juga beterbangan, sampai mengenai mata saya. Padahal saat itu tidak ada hujan. Anginnya datang dari arah utara, kemudian bergerak memutar ke arah selatan," jelasnya.

Selain merusak rumah Kadek Susilawati, angin puting beliung juga merusak rumah Ketut Cariana di Banjar Dinas Kanginan, Desa Menyali.

Kala itu, pria yang dikaruniai tiga orang anak ini sedang melayat di rumah tetangganya.

Kemudian angin puting beliung datang menerjang. Sontak Cariana bergegas pulang ke rumah, untuk menyelamatkan ke tiga anaknya.

Benar saja, setibanya di rumah, bagian atap kamar mandinya sudah rusak akibat diterjang angin puting beliung.

BACA JUGA: Ditengah Gelombang Tinggi di Pantai Kuta, Nuri Kumpulkan Koin Bolong untuk Dijual

"Rumah kakak saya juga atapnya rusak. Pohon-pohon di kebun tetangga juga banyak yang tumbang. Sekarang saya kesulitan memperbaiki atap kamar mandi yang rusak, karena belum punya biaya. Puing-puingnya saya kumpulkan dulu, nanti perbaikannya saya lakukan sendiri pelan-pelan," ungkapnya.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, berdasarkan hasil assement, ada enam rumah warga di Desa Menyali yang rusak akibat disapu angin puting beliung.

Dari tujuh rumah itu, dua diantaranya rusa berat dengan kerugian masing-masing Rp5 juta.

Sementara empat rumah lainnya masuk kategori rusak ringan dengan kerugian masing-masing Rp3 juta.

"Saat ini para korban sudah kami berikan bantuan sembako. Untuk bantuan perbaikan rumah, karena total kerugian kecil, di bawah Rp 10 juta maka kami akan coba koordinasi ke Dinas Perkimta agar para korban mendapat bantuan perbaikan atap rumahnya," jelasnya.

Ariadi tidak memungkiri, memasuki Agustus hingga September, Buleleng memasuki musim kemarau.

Hal ini berpotensi terjadi angin kencang.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat waspada.

Terpisah, pohon trembesi tumbang di Jalan Raya Tojan, Klungkung, Minggu 15 Agustus 2021 malam.

Pohon itu tumbang menimpa warung penjual batu sikat, hingga menutup badan jalan.

Melihat banyaknya pohon perindang rawan tumbang, BPBD Klungkung aktif melakukan mitigasi.

Pohon perindang yang tumbang itu memiliki tinggi 25 meter, berdiameter 90 cm.

Pohon tumbang menutup ruas Jalan Raya Tojan, menuju By Pass Ida Bagus Mantra simpang Watu Klotok.

"Semalam pohon perindang di Jalan Raya Desa Tojan tumbang, sampai merusak sebuah warung penjual batu sikat. Ukuran pohon perindang itu cukup besar," ungkap Kalak BPBD Klungkung, Putu Widiada, Senin.

Atap warung itu rusak berat.

Sementara tumbangan pohon malam itu langsung dievakuasi, agar tidak menganggu arus lalu lintas.

Beruntung kejadian terjadi malam hari, sehingga warung itu dalam keadaan kosong.

Senin pagi, petugas BPBD Klungkung juga melakukan mitigasi terhadap pohon perindang rawan tumbang di ruas jalan tersebut.

Mengingat di kawasan itu cabang pohon perindang banyak ke arah jalan raya, dan kondisinya juga rawan tumbang.

"Kami melihat banyak pohon rawan tumbang di ruas jalan ini. Sehingga kami lakukan mitigasi dengan memangkas dahan dari pohon perindang di sini," jelas Widiada.

Ia menegaskan, bencana pohon tumbang menjadi bencana yang sering terjadi ketika Klungkung diguyur hujan deras dan angin kencang.

Sehingga mitigasi penting dilakukan secara berkala.

"Jika ada warga yang di lingkungannya ada pohon rawan tumbang dan posisinya berbahaya, bisa langsung melapor ke BPBD Klungkung," jelas Widiada. (*)

Berita Terkini