Berita Gianyar

UPDATE: Polsek Sukawati Masih Menunggu Hasil Autopsi, Pembuang Orok Belum Bisa Dipastikan 

Penulis: I Wayan Eri Gunarta
Editor: Karsiani Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bayi

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Polsek Sukawati, Gianyar, Bali masih menunggu otopsi RSUP Sanglah, Denpasar terkait penemuan orok di saluran irigasi Subak Batur Sari, Banjar Manikam, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati.

Sebelum hasil tersebut keluar, pihak kepolisian belum bisa melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

"Kami masih menunggu hasil autopsi dari RSUP Sanglah, nanti hasilnya seperti apa, saat itu kita langsung tindak lanjuti," ujar Kapolsek Sukawati, AKP I Made Ariawan, Selasa 17 Agustus 2021.

Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pihaknya tidak bisa memastikan bahwa orok tersebut dibuang langsung di kawasan dimana orok ditemukan.

Bahkan, kata dia, belum bisa juga dipastikan itu dibuang pertama kali di kawasan Sukawati.

Sebab, saluran irigasi tempat ditemukannya orok ini merupakan irigasi yang panjang, menyambungkan saluran irigasi dari berbagai subak. 

BACA JUGA: BREAKING NEWS Orok Terbungkus Kain Pantai Merah Hitam Ditemukan di Saluran Irigasi Sukawati

"Saat ini, belum bisa kami pastikan itu dibuang pertama kali di mana. Namun yang jelas, saluran irigasi ini sagat panjang, menghubungkan berbagai subak," ujarnya. 

Sebelumnya diberitakan, orok bayi ditemukan di sebuah saluran irigasi Subak Batur Sari, Banjar Manikan, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, Senin 16 Agustus 2021 pukul 17.15 Wita.

Saat ini orok tersebut telah dititipkan di RSUP Sanglah.

Pihak kepolisian Polsek Sukawati telah melakukan penyelidikan pembuang orok tersebut. 

Informasi dihimpun, Selasa 17 Agustus 2021, pada Senin 16 Agustus 2021 sekira pukul 17.15 Wita bertempat di saluran Irigasi Subak Batur Sari telah ditemukan orok bayi dengan posisi tengadah, dibalut kain pantai warna merah hitam.

Saat ditemukan oleh warga, kondisinya sudah dalam keadaan membusuk dan kulit sudah mengelupas.

Bayi Orok tersebut pertama kali ditemukan oleh I Wayan Trimayasa yang pada saat itu sedang mengontrol air saluran irigasi.

Saat itu, ia melihat ada benda terlilit kain yang menghalangi aliran air irigasi, selajutnya ia menarik kain tersebut dengan menggunakan cangkul.

Halaman
12

Berita Terkini