Persib

Robert Alberts Sampaikan Kabar Tak Mengenakkan Ini Jelang Duel Persib Bandung vs PSM Makassar

Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.

TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG – Kabar kurang menyenangkan kembali menghampiri skuad Robert Alberts jelang duel Persib Bandung vs PSM Makassar di kompetisi BRI Liga 1 2021-2022 pekan keenam, Sabtu, 2 Okotober 2021.

Pasalnya bek tangguh Persib Bandung, Nick Kuipers dilaporkan tak bisa memperkuat Maung Bandung saat bersua PSM Makassar lantaran akumulasi hukuman kartu kuning.

Bek jangkung asal Belanda itu sudah mengoleksi tiga kartu kuning yang dipastikan bakal absen di laga Persib Bandung vs PSM Makassar akhir pekan ini.

Kabar tak menyenangkan tersebut disampaikan oleh pelatih Persib Bandung, Robert Alberts kepada awak media.
Di laga terakhir, saat Persib Bandung ditahan imbang 0-0 oleh Persikabo 1973, Nick Kuipers mendapat kartu kuning ketiganya dari wasit.

Baca juga: Persib Bandung Gagal Kudeta Bali United di Puncak Klasemen BRI Liga 1, Tiga Kali Imbang

Al hasil, Nick Kuipers akan menyaksikan perjuangan Mark Klok dkk lawan PSM Makassar hanya dari bench.

"Kami akan bermain tanpa Nick (Kuipers) karena dia dapat kartu kuning ketiga. Di laga yang seharusnya bisa dimenangkan, kami mendapat keputusan wasit yang layak dipertanyakan," ucap Robert Alberts di laman resmi klub.

Meski dipastikan akan kehilangan Kuipers, Robert tampaknya tidak terlalu kerepotan mencari penggantinya.

Di skuad Persib Bandung saat ini ada sejumlah pemain belakang.

Bahkan Nick Kuipers sendiri pernah turun dari bangku cadangan.

Ini ketika Maung Bandung bermain imbang 2-2 melawan Bali United.

Kala itu, Persib Bandung menurunkan Achmad Jufriyanto di lini belakang.

Baca juga: PERSIB BANDUNG Hat-trick Hasil Imbang, Tanpa Gol Lagi vs Persikabo 1973

Nick Kuipers bek Persib Bandung duel udara di laga ujicoba belum lama ini sebagai persiapan menghadapi kompetisi BRI Liga 1 2021/2022. Dalam ujicoba ini, Robert Alberts menurunkan dua skema Persib Bandung yang dihuni pemain top. (twitter@Persib)

Pemain yang akrab disapa Jupe ini berduet dengan Victor Igbonefo di awal laga.

Baru di babak kedua Nick Kuipers masuk ke lapangan.

Selain Jupe, ada juga pemain lain yang bisa menggantikan peran Nick Kuipers.

Pemain tersebut adalah Indra Mustafa.

Siapa yang akan dipilih Robert Alberts?

Kita bisa menyaksikannya di hari Sabtu (2/10/2021) malam.

Direktur PT PBB, Teddy Tjahyono, saat diwawancarai wartawan di Graha Persib, Kota Bandung, Rabu, 31 Maret 2021. (KOMPAS.com/SEPTIAN NUGRAHA)

Respon Teddy soal Pengadangan bus

Persib Bandung lagi-lagi menuai hasil tak memuaskan di pekan kelima kompetisi BRI Liga 1 2021 setelah imbang 0-0 lawan Persikabo 1973, Senin 27 September 2021 lalu.

Kembali memetik satu poin saja di laga Persikabo 1973 vs Persib Bandung, kini berbuntut panjang.

Pasalnya kesal dengan hasil tak memuaskan itu, sejumlah bobotoh sempat meluapkan kekecewaannya dengan menghentikan bus Persib yang akan balik ke Kota Bandung.

Terpantau di media sosial, terdapat beberapa unggahan video yang menunjukkan bus Persib Bandung diikuti oleh (diduga) sejumlah bobotoh dengan menggunakan sepeda motor.

Kemudian mereka meneriaki skuad Persib dengan ucapan ‘Persib butut’ terlihat pula sejumlah flare dinyalakan.

Pengadangan itu terjadi di Cikarang, Bekasi, saat rombongan Persib akan kembali ke Kota Bandung setelah bertanding melawan Persikabo 1973.

Lalu di video yang berbeda, bus Persib yang melintas di Jalan Layang Pasupati, Kota Bandung, kembali mendapat pengadangan dari bobotoh.

Sama seperti yang terjadi di Cikarang, bobotoh meneriaki bus Persib sambil mengendarai sepeda motor dengan kata-kata "Persib butut" dan terlihat sejumlah flare dinyalakan.

Terkait hal ini Direktur Persib, Teddy Tjahjono, akhirnya angkat bicara.

Dia mengungkapkan, saat bus para pemain Persib diadang di Cikarang, banyak sekali umpatan yang seharusnya tidak keluar dari suporter sendiri.

"Saya sudah nulis lah (di Instagram), tapi tulisan itu saya buat untuk yang di Cikarang, ya kan ada yang ngatain fans sendiri dengan kata yang tidak pantas, begitu kan."

"Masa ngata-ngatain klubnya sendiri pakai kata-kata yang gitu, yang bener saja," kata Teddy saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (28/9/2021).

Mengenai kejadian di Jalan Layang Pasupati, Teddy mengungkapkan hal yang serupa.

Dia meminta kepada bobotoh untuk memberikan dukungan yang positif.

"Kompetisi masih panjang. Sebaiknya kalau bisa bicara statistik dulu-dulu. Kan kita juga di 7 pertandingan pertama tidak sebaik sekarang."

"Jadi ya jalan masih panjang lah. Jangan terlalu terburu-buru untuk menge-judge lah," ucapnya.

Teddy belum mengetahui apakah kejadian ini bisa memengaruhi mental para pemain.

Namun, yang pasti, Marc Klok dan kawan-kawan, kata Teddy, membutuhkan dukungan positif agar bisa kembali ke jalur kemenangan.

"Saya gak tahu, tapi ya pasti lah tertekan, makanya saya minta beri dukungan positif lah, bermain lepas tanpa tekanan."

"Mudah-mudahan bermain lepas tanpa tekanan bisa memberikan hasil maksimal dan lebih," katanya.

Manajemen sendiri sebenarnya selalu memiliki hubungan yang baik dengan suporternya.

Manajemen pun, kata Teddy, selalu berkomunikasi dengan suporter agar menciptakan hubungan yang harmonis.

Dia pun tidak mempermasalahkan apabila ada kritik yang diarahkan kepada manajemen, pelatih, ataupun para pemain.

Namun dia berharap, kritikan itu disampaikan dengan cara yang baik dan konstruktif agar Persib bisa lebih baik.

"Ya, pelan-pelan pasti kita lakukan lah, tapi kalau dari kelompok-kelompok komunitas yang besar kita sering komunikasi."

"Sebenarnya ini dilakukan oleh kelompok kelompok yang lain lah," ucapnya.

Di samping itu, Teddy menjelaskan, performa Persib yang belum stabil seharusnya bisa dipahami.

Sebab, hampir semua tim pun mengalaminya.

Mereka, kata Teddy, tidak berkompetisi selama 1,5 tahun lebih.

Perlu waktu untuk bisa kembali ke performa seperti semuoa.

"Satu setengah tahun tidak bermain sudah pasti kondisi fisik, kondisi mental, kemampuan teknis pasti kurang."

"Makanya apa pun yang terjadi menjadi inkosistensi," katanya.

Teddy menambahkan, sebagian besar tim saat ini sedang mengalami hal serupa, yakni inkosistensi.

Namun berbeda halnya dengan tim yang sempat melakukan persiapan untuk menghadapi Piala AFC seperti Bali United.

"Itu PR buat kita semua dampak dari kompetisi satu setengah tahun berhenti."

"Kami mulai belajar, contoh kami bisa berlatih, atau misalkan kalau kita tidur saja ya kita jalan juga harus pelan-pelan sebelum bisa berlari lagi."

"Ya perlu proses lah untuk tadi bisa mempunyai kemampuan sedia kala," ucapnya.

Saat ini, Persib sedang beradaptasi kembali untuk berkompetisi dengan intensitas yang sangat tinggi.

Teddy menyebut, perlu waktu agar semuanya bisa berjalan dengan normal.

"Semuanya perlu melalui proses untuk mencapai kondisi yang maksimal lagi karena itu tadi pasti satu setengah tahun tidak bermain pasti ini lah sangat berpengaruh, terlihat dari pertandingan-pertandingan yang lain juga," katanya. (*)

Simak kabar Persib Bandung lainnya 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Persib Tak Bisa Mainkan Nick Kuipers di Laga Lawan PSM, Ini Dua Pemain yang Bisa Gantikan Perannya

Berita Terkini