Berita Tabanan

Karantina 8 Hari Dirasa Terlalu Lama, Pengelola Objek Wisata Tabanan Siap Sambut Pariwisata Buka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana DTW Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan yang sudah siap menyambut kedatangan wisatawan mancanegara, Selasa 5 Oktober 2021.

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Pihak pengelola tempat wisata di Kabupaten Tabanan sangat menyambut baik dengan rencana dibukanya penerbangan internasional 14 Oktober 2021 mendatang.

Dalam waktu dekat, Pemkab Tabanan akan segera mengumpulkan seluruh pengelola dan Dinas Pariwisata Tabanan untuk berkoordinasi mengenai persiapan dan pengetatan protokol kesehatannya.

Namun begitu, di balik kegembiraan tersebut pihak pengelola meminta kepada pemerintah untuk mengkaji ulang soal karantina 8 hari untuk wisman.

Padahal, ketika mereka (wisman) tiba di Bali, mereka telah mengikuti tes PCR yang dirasa sudah cukup jelas untuk menentukan kesehatan mereka.

Baca juga: Tabanan Dapat Jadwal SKD 6-13 Oktober 2021, Peserta dengan Hasil Rapid/PCR Positif Diminta Lapor

"Kami sangat menyambut Bali open border ini yang direncanakan 14 Oktober mendatang,” ungkap Kepala Divisi Promosi dan Pengembangan DTW Tanah Lot, Ni Made Suarniti saat dikonfirmasi, Selasa 5 Oktober 2021.

Menurutnya, Bali Open Border ini tentunya memberikan semangat kembali untuk geliat pariwwisata di Bali khususnya Tabanan.

Terlebih lagi seluruh persiapan sudah dilaksanakan jauh sebelum uji coba pariwisata dua pekan lalu.

Namun begitu, menurutnya terkait aturan karantina 8 hari untuk wisma masih perlu dikaji kembali.

Sebab, para wisatawan tentunya sudah membawa hasil PCR dan waktu untuk karantina juga terlalu lama. 

Baca juga: PTM Hari Pertama Tabanan, Satgas Covid-19 Wanti-Wanti Jangan Sampai Timbulkan Klaster Baru

"Untuk persiapan, kita di DTW Tanah Lot memang sudah dilakukan sejak sebelum dibuka. Tapi mungkin yang perlu dikaji lagi adalah soal aturan karantina 8 hari tersebut."

"Durasi 8 hari itu sepertinya terlalu lama, apakah tidak cukup dengan tes PCR itu saja? Tapi Wisman wajib taat prokes di manapun selama kunjungan," ungkapnya.

Dia melanjutkan, intinya pihaknya menyambut antusias Bali Open Border ini mengingat sejumlah negara seperti New Zealand, Abu Dhabi, Dubai, Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan sudah boleh datang dan tentunya mereka sudah mengikuti screening di Bandara. 

Baca juga: Komisi IV DPRD Tabanan Minta PTM Disiapkan dengan Matang, Satgas Akan Lakukan Pengawasan Prokes

Sementara itu, Manager Operasional DTW Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa menegaskan bahwa seluruh pihak pariwisata menyambut baik dengan rencana pemerintah membuka keran internasional.

Pihaknya sejak jauh hari juga sudah siap menyambut kedatangan wisatawan dengan protokol kesehatan yang ketat. 

Kemudian, untuk wisman nantinya yang berkunjung akan diperiksa dengan ketat.

Jika memang tak memenuhi syarat prokes seperti suhu tubuhnya tinggi serta lainnya akan kita minta putar balik dan diarahkan ke fasilitas kesehatan seperti ke Puskesmas terdekat. 

"Persiapan kita sudah lakukan sejak awal dan selama ini protokol kesehatan sudah dilakukan dengan ketat untuk mencegah timbulnya klaster baru di kawasan wisata," tegasnya. 

Baca juga: Komisi IV DPRD Tabanan Minta PTM Disiapkan dengan Matang, Satgas Akan Lakukan Pengawasan Prokes

Pemerintah Panggil Pengelola Objek Wisata

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Tabanan, I Gede Susila menyatakan pihaknya akan memanggil seluruh pengelola objek wisata terkait persiapan menyambut Bali Open Border ini yang direncanakan pada 14 Oktober 2021 mendatang. 

"Semua nanti mulai dari pengelola dan Dinas Pariwisata akan kita panggil untuk diajak berkoordinasi terkait kesiapan dibukanya penerbangan internasional 14 Oktober itu," ungkapnya. 

Pihaknya yang juga sebagai Satgas Penanganan Covid 19 tetap melakukan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan di seluruh tempat termasuk tempat wisata. 

"Intinya mari bersama-sama untuk mencegah timbulnya klaster baru dengan penerapan prokes yang ketat," tegasnya. (*)

Berita lainnya di Berita Tabanan

Berita Terkini