TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Vaksinasi anjing untuk menghindari virus rabies di Kabupaten Gianyar, Bali terus digencarkan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar.
Namun karena terkendala biaya dan petugas vaksin, cakupan vaksin hingga September 2021 masih rendah.
Di mana total anjing yang harus divaksin sebanyak 88 ribu ekor anjing.
Sementara cakupan vaksin baru 25 persennya.
Baca juga: Minim Petunjuk, Pencuri Bebek yang Tewaskan Korban di Payangan Gianyar Belum Tertangkap
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Distanak Gianyar, I Made Santiarka, Selama 12 Oktober 2021 membenarkan bahwa pihaknya terkendala biaya dan petugas dalam merampungkan vaksinasi rabies.
Kata dia, jumlah anjing yang terdata sebanyak 88 ribu ekor.
Meskipun demikian, pihaknya memastikan vaksinasi ini berjalan sesuai tahapan.
"Kalau tahun sebelumnya, terdapat 20 tim, sehingga pertengahan tahun vaksinasi sudah tuntas. Namun saat ini hanya ada empat tim saja," ujarnya.
Baca juga: Bupati Mahayastra akan Cari Solusi, Kasus Ricuh di Desa Adat Jero Kuta Pejeng Gianyar
Karena hal tersebut, strategi vaksinasi saat ini diubah.
Di mana saat ini pihaknya lebih memfokuskan vaksinasi rabies di desa-desa yang populasi anjingnya tinggi dan juga yang masuk zona merah.
“Untuk desa prioritas sudah tuntas. Kini vaksinasi mulai menyasar desa tetangga, namun pergerakannya melambat,” ujarnya.
Adapun desa yang masuk ke dalam desa rawan rabies, kata dia, Desa Lodtunduh Ubud dan Kelusa.
Baca juga: Segera Buka, Pengerjaan Pasar Umum Gianyar Sudah 100%, Tinggal Penataan Taman dan Perbaikan Jalan
"Terakhir vaksinasi di Desa Bresela, Batubulan dan Samplangan, syukurnya masyarakat sangat proaktif dalam kegiatan vaksinasi, sehingga lebih meringankan tugas tim yang jumlahnya terbatas," ujarnya.
Pihaknya pun mengimbau agar masyarakat yang memelihara anjing, supaya memastikan anjingnya telah divaksin rabies.
Hal tersebut untuk menghindari hal yang tidak diinginkan di lingkungan keluarga ataupun lingkungan banjar.
"Vaksin rabies itu sangat wajib, untuk menghindari yang tidak kita inginkan," ujarnya.
Baca juga: Perseteruan Desa Adat Jero Kuta Pejeng dengan Sejumlah Krama di Gianyar, Polisi Jaga Ketat 24 Jam
Kata dia, saat ini kasus rabies saat ini sudah bisa ditekan.
Bahkan di tahun ini, tidak ada laporan masyarakat yang diserang virus rabies.
Meskipun demikian, pihaknya meminta masyarakat berhati-hati, terutama ketika melihat anjing liar.
"Kasihan pada hewan liar itu bagus, tapi saat akan mendekati, apalagi akan memegang karena kasihan, kita harus pastikan dia tidak dalam kondisi sakit. Sebab ditakuti dia kena rabies, yang begitu didekati bisa membahayakan keselamatan," ujarnya. (*)
Berita lainnya di Berita Gianyar