TRIBUN-BALI.COM - Muhamad Ramdanu alias Danu (21) dipanggil kepolisian dua hari berturut-turut.
Danu diperiksa sebagai saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang hingga kini tak kunjung menemukan titik terang.
Danu dimintai keterangan oleh penyidik di Satreskrim Polres Subang pada Kamis (29/10/2021) dan Jumat (29/10/2021).
Tak hanya itu, informasi yang dihimpun, petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) juga dikabarkan hadir saat Danu diperiksa.
Lantas, ada apa dengan kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu?
Tim kuasa hukum Danu, Achmad Taufan mengatakan materi yang diajukan oleh penyidik pada pemeriksaan semalam perihal aktivitas dari Danu pada tanggal 19 Agustus 2021 atau sehari setelah kejadian.
"Materi hari ini seputar kegiatan Danu di tanggal 19 Agustus lalu, khususnya pada saat Danu yang masuk ke TKP. Jadi lebih fokusnya di situ hari ini," ucap Achmad Taufan di Subang, Jumat (29/10/2021) malam.
Baca juga: UPDATE TERBARU Kasus Subang: Danu Diperiksa 8 Jam, Ahli Forensik Sempat Berada di Ruangan, Ada Apa?
Achmad menambahkan, pada pemeriksaan kali ini, pihak penyidik melayangkan 16 sampai 17 pertanyaan kepada kliennya tersebut.
"Hari ini sekitar 16 atau 17 pertanyaan yang ditanyakan oleh penyidik, sisanya yang lain tetap klarifikasi pernyataan Danu di BAP sebelum-sebelumnya," katanya.
Danu beserta tim kuasa hukumnya memasuki Satreskrim Polres Subang pada pukul 13.00 WIB.
Selama dua hari berturut-turut Danu dimintai keterangan lanjutan oleh pihak kepolisian.
Sebelumnya, pada pemeriksaan Kamis (28/10/2021), Bareskrim Mabes Polri, Anggota BIN, penyidik Polda Jabar, serta Forensik Polri turut hadir dalam pemeriksaan Danu di Polres Subang.
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, tak hanya menjadi atensi pihak kepolisian.
Terlebih lagi, saat pemeriksaan saksi kunci Danu (21) Kamis (28/10/2021) kemarin turut hadir petinggi Badan Intelijen Negara (BIN).
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Achmad Taufan kuasa hukum dari Danu.
"Nah ini kita sebetulnya sangat mengapresiasi sekali penyidik Polres Subang yang dibantu langsung oleh Mabes Polri, terus ada BIN juga kalo gak salah, mereka benar-benar bekerja keras untuk mengungkap kasus ini," ucap Achmad di Subang, Jumat (29/10/2021).
Polisi hingga kini masih mencoba mengungkap meninggalnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Ibu dan anak ini meninggal di rumahnya di Jalancagak, Kabupaten Subang. Kedua jasad ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard di rumahnya.
Peristiwa ini kemudian dikenal dengan kasus Subang.
Untuk diketahui Danu sendiri merupakan keponakan dari Tuti.
Tuti adalah korban yang dihabisi sampai mati pada 18 Agustus 2021 bersama anaknya, Amalia Mustika Ratu.
Kuasa hukum Danu, Ahid Syahroni menegaskan pihaknya berkeyakinan bahwa Danu tidak terlibat dalam kasus Subang tersebut.
Namun, Ahid menjelaskan posisi Danu dalam kasus Subang itu ia analisis memang tidak tepat.
“Insyaallah kita sampai saat ini masih bekeryakinan bahwa Kan Danu ini tidak terlibat dalam persoalan ini.”
“Cuman, beliau adalah orang yang memang posisinya tidak tepat pada saat itu,” papar kuasa hukum Danu, dikutip Tribunjabar.id dari kanal Youtube Heri Susanto, Kamis (28/10/2021).
Kendati begitu, pihaknya terus mendukung proses kepolisian dalam mengungkap tindak pidana dalam kasus Subang tersebut.
Ia mewanti-wanti agar pengungkapan kasus Subang itu tidak terjadi kekeliruan terkait penetapan pelaku.
“Jangan sampai ada kekeliruan ada kesalahan tentang siapa pelaku,” ucapnya.
Ahid menegaskan prinsipnya agar pelaku tetap ditemukan dan proses hukum tetap berjalan.
Sisi Lain Peran Danu dalam Kasus Subang
Selama kasus Subang dalam penyelidikan polisi, selain Yosef, sosok Danu tak lepas dari sorotan publik.
Danu merupakan keponakan Tuti Suhartini yang sempat dicurigai.
Awal mula nama Danu terseret ketika Yosef menyinggung ada sosok lain yang memiliki akses rumah.
Yosef merupakan suami Tuti atau ayah dari Amalia.
Sontak, sosok Danu yang merupakan orang terdekat membantu Tuti dan Amalia itu mencuat.
Bahkan ungkapan perasan Danu di sosial medianya juga turut disoroti.
Hal yang lebih berdampak lagi, tersiar setelah DNA Danu disebut-sebut berada dalam temuan polisi di TKP.
Mulai dari puntung rokok hingga sempat digonggong anjing pelacak.
Kendati begitu, Danu mulai berani angkat bicara dan seolah membantah semua tuduhan tersebut.
Belakangan ini, Danu membeberkan pengakuan mengejutkan yang tak diungkapkan sebelumnya.
Dalam kasus Subang ini, status Danu sebagai saksi.
Terlibat menjadi saksi kasus Subang, keseharian Danu ternyata juga bekerja di yayasan yang dikelola Yoris, dan dua korban, Tuti dan Amalia.
Posisi Danu di yayasan tersebut sebagai staf tata usaha.
Oleh karena itu, tak heran selama ini Danu dekat dengan Yoris dan dua korban, Tuti dan Amalia.
Sempat diceritakan Danu, ia membantu berbagai urusan yayasan jika diperlukan.
Terkait kasus Subang, Danu juga memberikan kesaksiannya.
Pada awal pemeriksaan, Danu memberiksan kesaksian soal mengenai kronologi ketika Yosef datang membawa kabar ada penculikan di rumahnya.
Karena kaget hal itu, Danu yang tadinya tertidur langsung datang ke lokasi TKP.
Dari sana Danu mengaku memang melihat rumah Tuti dan Amalia itu dalam keadaan berantakan.
Melihat hal tak wajar itu, ia pun sempat melaporkan kejadian ke Polsek Subang.
Namun, saat melaporkan ternyata polisi sudah mengetahui kejadian tersebut.
Dari sana, selain Yosef karena Danu juga berada di TKP, pemuda 21 tahun itu pun menjadi saksi.
Ia dimintai keterangan mengenai kejadian sebelum dan sesudah penemuan mayat di Subang tersebut seperti Yosef.
Bahkan selama kasus Subang diselidiki, Danu juga turut diperiksa menggunakan alat tes kebohongan (lie detector).
Sementara itu, hasil pemeriksaan tersebut sampai saat ini tak diungkap karena dikonsumsi tim penyidik.
Setelah terakhir kali diperiksa pada akhir September lalu, Danu tiba-tiba kembali muncul ke publik.
Belakangan sisi peran Danu memberikan pengakuan kejutan terkait kesaksiannya yang tak diungkap sebelumnya.
Lewat kanal Youtube Misteri Mbak Suci (12/10/2021), Danu memberikan pengakuan mengejutkan.
Membantu Polisi di TKP
Dalam keterangannya, ia mengaku sempat diminta membantu kepolisian sehari setelah kejadian, pada 19 Agustus 2021.
Danu mengungkapkan, membantu polisi mulai dari memasang lampu di TKP hingga menguras kamar mandi di TKP.
Dari pengakuan yang selama ini tak terungkap tersebut, publik pun menilai aksi Danu membantu polisi itu pun dinilai berisiko.
Kendati begitu, tak lama pengakuan Danu terlontar, Kepala Desa Jalancagak, Indra Zaenal, memberikan klarifikasi.
Indra menjelaskan tidak ada oknum polisi yang meminta Danu membantu di TKP.
Namun, Kades Jalancagak itu menjelaskan hasil dari klarifikasi pengakuan Danu itu ditangani Polda Jabar.
Indra juga menegaskan Danu saat ini telah didampingi pengacaranya.
Dari sana Indra mengatakan memercayakan kredibilitas kepolisian yang telah bekerja profesional dan tepercaya.
Baca juga: SEPUTAR Kasus Subang, Ternyata Danu Sempat Ajukan Penundaan Pemeriksaan
Melihat Dua Orang di TKP Dini Hari Kejadian
Meski pengakuan Danu itu sudah ditangani kepolisian, belakangan pengakuan Danu lainnya yang juga tak terungkap kembali mencuat.
Danu sempat memberikan pengakuan terkait dirinya yang melihat dua orang misterius di TKP dini hari.
Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di Youtube Ki Anom Al Aziz, Danu mengungkapkan kesaksiannya pada malam terjadinya pembunuhan Tuti dan Amalia.
Danu menjelaskan, malam itu ia sempat keluar rumah untuk membeli nasi goreng.
Saat itu, jam menunjukkan pukul tiga dini hari.
Rupanya, tukang nasi goreng yang buka 24 jam itu terletak tak jauh dari rumah Tuti.
"Menurut kesaksian Danu, jam tiga kurang lima (menit), dia keluar rumah," ungkap Ki Anom, mengutip keterangan Danu.
"Dia keluar rumah dengan niatan ingin membeli nasi goreng karena lapar," tambah Ki Anom.
Ternyata tukang nasi gorengnya sudah tutup, sehingga Danu pun akan kembali pulang ke rumah.
Namun, ketika menuju perjalanan pulang, Danu melihat sesuatu mencurigakan terjadi di dekat rumah Tuti dan Amalia.
Danu mengaku melihat ada wanita dan laki-laki mencurigakan di dekat rumah Tuti dan Amalia, pada malam pembunuhan.
Bahkan, Danu mengaku mengenal jelas siapa sosok kedua orang tersebut.
"Danu kemudian memutar balikkan motor hampir 20-25 meter ke arah TKP. Dan di situ Danu mengatakan, kalau dia melihat sosok wanita dan laki-laki dan jelas melihat siapa orang tersebut," papar Danu yang dikutip ulang Ki Anom.
"Itu pas malam kejadian, pas tanggal 18," tambah Ki Anom.
Disebutkan Danu kepada Ki Anom dan Kades Jalancagak, kedua orang tua itu berumur sekira 25 tahun.
Ketika memberikan pengakuan ini, Danu sampai rela bersumpah di depan Ki Anom dan Kades Jalancagak.
Setelah itu, Danu pun kembali pulang ke rumah, mencoba untuk tak memikirkan kejadian tersebut.
Setiba pulang ke rumah, Danu pun main game online sampai pukul 6 pagi.
Kemudian, sekira pukul 07.00 pagi, Yosef berteriak memanggil nama Danu dan menyebut kalau Tuti dan Amalia diculik.
Kendati begitu, dua pengakuan kejutan dari Danu itu belum diketahui pasti apakah sudah diungkap kepada kepolisian dalam BAP atau tidak.
Jika sebelumnya tak dituangkan dalam BAP maka pengakuan Danu tersebut menjadi temuan baru dan didalami kembali oleh kepolisian.
Konfirmasi Kades Jalancagak
Sementara itu, saat dikonfirmasi kepada Kades Jalancagak, Indra Zaenal, pun membahas pengakuan Danu tersebut.
Hal ini seperti yang dipaparkan Indra Zaenal dalam wawancara dengan jurnalis Tribunnews.
"Ada beberapa yang menyatakan, bahwa Danu ini di malam kejadian sempat keluar untuk membeli makanan dan melihat ada dua sosok di sekitar TKP," papar presenter Nila Irda, jurnalis Tribunnnews dilansir dari laman Youtube Tribunnews dengan Podcast bertajuk bertajuk 'Fakta Simpang Siur Kasus Subang', Minggu (24/10/2021).
"Ada jawabankah dari Pak Indra terkait hal itu?" tanya sang jurnalis.
Indra Zaenal mengaku saat Danu memberikan pengakuan itu, ia turut hadir.
"Itu semalaman dengan saya sebenarnya," papar Indra Zainal.
"Itu kan dari penjelasan Ki Anom, itu dengan saya," ucapnya.
Meski begitu, Indra Zaenal enggan mengungkapkan lebih terperinci soal kejadian tersebut.
Menurutnya, ia akan mengungkapkan faktanya setelah polisi membongkar terlebih dulu.
"Nanti saya jelaskan, setelah pihak kepolisan menjelaskan ini, saya janji akan jelaskan ini," tegas Indra Zaenal.
Mendengar jawaban sang Kades Jalancagak, jurnalis pun bertanya lagi.
"Artinya Pak Indra sudah tahu jawaban yang sebenarnya?" tanya jurnalis.
"Iya, sudah (tahu)," jawab Indra Zainal.
Lebih lanjut Kades Jalancagak itu meminta agar publik sabar menantikan hasil dari penyelidikan polisi.
(TribunJabar.id )
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Danu Diperiksa Lagi, Kuasa Hukum Ungkap Posisi Danu dalam Kasus Subang: Jangan Sampai Ada Kekeliruan dan KASUS Subang Terbaru, Danu Keluar Polres Jumat Malam, Diminta Klarifikasi Lagi dan BIN Turun Tangan