Nah, cara mengatasi faktor semacam ini adalah dengan memilih tugas menjadi beberapa bagian.
Cara ini dilakukan agar anak tidak terlalu lama berkutat dalam suatu hal.
Pasalnya, kondisi itu membutuhkan rentang konsentrasi yang terlalu besar yang berpotensi membuat anak cenderung cepat lelah dan bosan.
Beri jeda waktu setelah melakukan satu bagian tugas.
Musik yang lembut atau penggunaan timer juga dapat membantu anak untuk diam lebih lama, hingga timer berbunyi.
3. Menggunakan video dalam belajar
Biasanya seorang anak akan lebih fokus saat bermain games atau menonton video yang menarik. Kegiatan non-screen dianggap sudah tidak menarik lagi bagi anak-anak karena dirasa membosankan, terlebih untuk anak-anak yang sulit fokus.
Cara belajar on screen dapat guru maupun orangtua aplikasikan dalam proses mengajar.
Guru dapat memasukkan video dari ruang belajar saat proses mengajar agar anak dapat memahami materi dengan cara yang berbeda.
Tak hanya itu, melalui soal-soal latihan yang diberikan, tentu proses belajar akan menjadi lebih menyenangkan dan tidak monoton.
4. Berikan keyakinan bahwa murid mampu
Dengan adanya rasa percaya diri, konsentrasi anak akan naik berlipat ganda.
Oleh karena itu, berikan keyakinan atau kepercayaan diri pada mereka, jika mereka mampu mengerjakan tugas pembelajaran yang diberikan dengan baik.
Rasa percaya diri ini akan sangat mempengaruhi kesuksesan anak dalam belajar.
Mereka akan merasa mampu untuk mempelajari suatu materi atau mengerjakan tugas yang diberikan, maka mereka pun akan melakukannya dengan baik.