TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pada Kamis, 14 Oktober 2021 lalu secara resmi dilakukan open border atau pembukaan pintu masuk Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman).
Baca juga: 40 Tahun Berkarya di Dunia Film, Garin Nugroho: Gagal Itu Biasa
Baca juga: BOR Isolasi RSUD Wangaya Nol Persen, BOR Isoter di Denpasar 8,33 Persen
Hingga saat ini, Minggu, 14 Oktober 2021 belum ada Wisman yang datang ke Denpasar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua PHRI Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra yang dikonfirmasi Minggu sore.
Ia mengatakan dari 19 negara yang dibuka untuk Indonesia, kebanyakan Wisman yang datang landing di Jakarta.
Selain itu setelah landing di Jakarta, mereka juga harus menjalani karantina.
Hal itulah yang menyebabkan belum ada kunjungan ke Denpasar.
"Saat ini, dari 19 negara yang dibuka untuk Indonesia, kebanyakan flight landing di Jakarta dan masih karantina sehingga menyebabkan belum ada kunjungan dari wisman," kata Sidharta.
Selain itu, Sidharta mengatakan kebanyakan Wisman yang beralih ke Thailand.
Hal ini dikarenakan di Thailand tidak menerapkan karantina.
"Saat ini kebanyakan mereka yang beralih ke Thailand. Karena di Thailand tidak menerapkan karantina," katanya.
Padahal sejak awal hotel yang digunakan sebagai tempat karantina sudah siap.
Sebagai owner Griya Santrian, Sidharta Putra juga mengatakan untuk Griya Santrian sendiri sudah siap menerima wisman.
Baca juga: Hari Ini Pembukaan Pariwisata Bali untuk Wisman, Belum Ada Bookingan di Griya Santrian Sanur
Baca juga: Uang Denda Sidak Masker di Denpasar Kini Mencapai Rp213.400.000
Dimana sejak ditunjuk menjadi salah satu tempat karantina wisman, sudah melakukan berbagai persiapan.
Selain itu, jauh sebelum itu hotel ini juga sudah mendapat sertifikat CHSE serta sudah menyiapkan piranti protokol kesehatan.
“Intinya kami dari hotel karantina sudah siap untuk menerima kedatangan wisatawan mancanegara,” katanya.
(*)